Akademisi ULM Nilai MK Mengangkangi Keputusan Sendiri Jika Kembalikan Sistem Proporsional Tertutup
Dengan sistem Pemilu Proporsional tertutup, peran parpol akan sangat kuat khususnya dalam menentukan keputusan-keputusan politik.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sejumlah tokoh masyarakat, Guru Besar dan akademisi yang tergabung dalam Forum Kalimantan Bangkit menggelar diskusi di Pizza HUT, Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Senin (29/5/2023) malam.
Hadir dalam diskusi ini, H Martinus, Dr M Uhaib, Dr M Sanusi, Prof Dr Ichsan Anwary, Cecep Ramadhani, Dr Fahrianoor, Y Budi Prasodjo, Ir Anang Rosadi, Siti Mauliana MA, Faturrahman MA, dan Prof Dr Hadin Muhjad.
Diskusi digelar sebagai respons atas isu Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan memutuskan sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup.
Akademisi dari FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Siti Mauliana menilai peran partai politik (Parpol) akan semakin kuat bila sistem Pemilu proporsional tertutup diterapkan.
Dengan sistem Pemilu Proporsional tertutup, peran parpol akan sangat kuat khususnya dalam menentukan keputusan-keputusan politik.
Ia pun berpendapat, bila MK memutus penerapan sistem Pemilu proporsional tertutup, maka lembaga tersebut sudah mengangkangi keputusannya sendiri.
Baca juga: Denny Indrayana Tegaskan Isu MK Putuskan Sistem Pemilu Tertutup Bukan Pembocoran Rahasia Negara
Alasannya, MK sebelumnya sudah memutus penerapan sistem Pemilu terbuka di Indonesia.
Sementara itu, akademisi ULM, Dr Fahrianoor, menambahkan, proporsional tertutup sebenarnya bisa saja dilaksanakan.
tetapi, pelaksanaannya bukan untuk Pemilu 2024.
Menurut dia dalam penerapan sebuah sistem baru, perlu ada konsolidasi atau masa transisi.
Baca juga: Denny Indrayana Sebut Pemberi Informasi Kepadanya Kredibel, Bukan Berasal Dari Lingkungan MK
“Jadi, bukan diterapkan sekarang. Perlu transisi,” kata Fahrianoor.
Sementara itu, inisiator Forum Kalimantan Bangkit, H Martinus, menilai tidak ada urgensi perubahan sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup.
Menurutnya, saat ini situasi politik sudah cukup kondusif.
Partai dan KPU termasuk masyarakat sudah mempersiapkan diri dengan sistem proporsional terbuka.
Ia khawatir jika terjadi perubahan sistem di tengah jalan, akan terjadi kekacauan politik.
"Kami ingin kondisi yang kondusif. Kemudian pemilu bisa berjalan sesuai dengan jadwal. Serta masyarakat bisa menyambut pemilu dengan gembira,” katanya.
Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Ichsan Anwary, menjelaskan, dalam perkembangan sidang di MK mengenai pengajuan sistem pemilu ada sejumlah ahli yang menjabarkan tentang kerumitan proporsional terbuka.
Kemudian, ada juga disampaikan fakta kematian para KPPS saat Pemilu 2019.
Di sisi lain, ia menilai dengan sistem pemilu terbuka memungkinkan masyarakat bisa melihat rekam jejak caleg.
Kalau dengan tertutup, hal itu tidak memungkinkan.
Akadsmisi Universitas Islam Kalimantan, Dr M Uhaib, mengatakan, Indonesia sudah 25 tahun menjalani masa transisi dari otoriter ke demokrasi.
Namun, di sisi lain, isu pemilu menjadi proporsional tertutup justru kembali muncul belakangan.
“Saya menduga ada skenario dari para pemilik modal menguasai negara melalui partai politik,” katanya.
Dalam kesimpulan diskusi, inisiator Forum Kalimantan Bangkit, Dr Subhan Syarief, menegaskan, setiap keputusan yang diambil negara harus mengutamakan kepentingan dan keselamatan rakyat.
Sistem proporsional terbuka dipandang oleh Forum Kalimantan Bangkit sudah tepat.
Ada enam poin sikap Forum Kalimantan Bangkit sebagai respons atas isu yang menyebutkan MK akan memutuskan sistem pemilu proporsional tertutup.
Pertama, forum Kalimantan Bangkit mendorong Sistem Proporsional Terbuka tetap dilaksanakan seperti pemilu sebelumnya.
Kedua, Forum Kalimantan Bangkit akan menggugat Mahkamah Konstitusi, jika kemudian diputuskan sistem proporsional tertutup.
Ketiga, Forum Kalimantan Bangkit akan terus melakukan kajian tentang sistem pemilu di Indonesia.
Keempat, Forum Kalimantan Bangkit bersama masyarakat akan mengawal Pemilu 2024 berlangsung Jujur dan Adil.
Kelima, Forum Kalimantan Bangkit menjalin dengan semua stakeholder mewujudkan pemilu jurdil.
Keenam, Forum Kalimantan Bangkit akan terus sosialisasi tentang asas fundamental pemilu kepada semua kalangan.
Penulis: Eka Pertiwi
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Pemilu Proporsional Tertutup, Akademisi ULM Nilai Parpol akan Sangat Kuat Tentukan Keputusan Politik