Maraknya WNA Tidak Taati Aturan, Wali Kota Denpasar Usulkan Aturan untuk Bule saat Liburan di Bali
Jaya Negara pun mengusulkan agar WNA yang berlibur ke Bali harus memiliki saldo dalam jumlah tertentu.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Warga Negara Asing (WNA) yang berada di Bali beberapa waktu ini jadi sorotan beberapa pihak.
Termasuk Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
WNA atau bule yang berada di bali banyak yang berperilaku atau bertingkah meresahkan.
Bahkan, sudah ada yang ditangkap dan dideportasi.
Jaya Negara pun mengusulkan agar WNA yang berlibur ke Bali harus memiliki saldo dalam jumlah tertentu.
Hal tersebut berkaca dari WNI yang berlibur ke luar negeri diwajibkan memiliki saldo.
Baca juga: Momen Megawati Keluhkan Ulah Bule Nakal di Bali, Perintah Gubernur Panggil Semua Kepala Daerah
“Kita ke luar negeri kan harus punya saldo sebagai jaminan. Dan itu harus kita lakukan juga bagi bule yang datang ke Bali,” kata Jaya Negara.
Dirinya menambahkan, hal tersebut pun harus dipertegas agar WNA atau turis yang datang ke Bali lebih berkualitas.
Selain itu, sebelumnya Jaya Negara juga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua PHRI Bali yang juga Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati terkait wisatawan berkualitas ini.
Dan pihaknya juga melihat, banyak hotel yang sampai melakukan banting harga demi menggaet wisatawan.
“Yang dikejar wisatawan wisatawan berkualitas karena saya melihat beberapa hotel dulunya harganya Rp1 juta atau minimal Rp800 ribu, sekarang dijual Rp400 ribu,” kata Jaya Negara beberapa waktu lalu.
Sehingga pihaknya ingin agar ada perubahan paradigma di kalangan wisatawan asing yang selama ini menganggap Bali murah.
“Sekarang kualitas wisatawan asing kita rubah. Apalagi dengan adanya UU Provinsi Bali,” katanya.
Baca juga: Banyak WNA Berulah di Bali, Wayan Koster Siapkan Kebijakan Tata Kelola Pariwisata
Jaya Negara menyebut, dengan harga kamar yang murah akan membuat hotel tak mendapat keuntungan.