Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Setop Kasus Siswa SMP Athirah Makassar Tewas di Sekolah, Simpulkan akibat Bunuh Diri

Polisi menyetop penyelidikan kasus siswa SMP Athirah Makassar tewas di sekolahnya. Polisi menyimpulkan korban tewas akibat bunuh diri.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Polisi Setop Kasus Siswa SMP Athirah Makassar Tewas di Sekolah, Simpulkan akibat Bunuh Diri
Tribun Makassar/Muslimin Emba
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat menggelar konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Jum'at (2/6/2023) sore. Polisi menyetop penyelidikan kasus siswa SMP Athirah Makassar tewas di sekolahnya. Polisi menyimpulkan korban tewas akibat bunuh diri. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi menghentikan penyelidikan terkait kasus siswa SMP Athirah Makassar, Basman Nafa Yasykura (15), yang ditemukan tewas di sekolahnya pada Rabu (24/5/2023).

Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib, mengungkapkan pihaknya menyimpulkan penyebab tewasnya Basman lantaran melompat dari rooftop sekolah.

Ngajib mengatakan, kesimpulan tersebut diperoleh dari rangkaian penyelidikan yang telah dilakukan seperti pemeriksaan saksi hingga analisa rekaman CCTV.

"Kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang ada disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital," kata Ngajib dalam konferensi pers yang digelar di Mapolrestabes Makassar, Jumat (2/6/2023) dikutip dari Tribun Makassar.

Selain itu, Ngajib juga menjelaskan, tidak ditemukannya unsur kekerasan di tubuh korban.

"Kami menyimpulkan bahwa pada korban kami tidak menemukan unsur kekerasan pada korban sebelum ditemukan di lantai," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Bos Warung Coto Makassar Rudapaksa Karyawati, Ditangkap di Depan Istri dan Mertua

Dalam penyelidikan yang dilakukan, Ngajib mengatakan, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi terkait tewasnya anak bungsu dari pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Makassar, Benny Nurdin Yusuf tersebut.

Berita Rekomendasi

"Dari proses penyelidikan ini, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi yang terdiri dari saksi rekan sekolahnya," terang Ngajib.

"Kemudian juga guru, tukang bersih-bersih atau OB, kemudian juga ada beberapa orang dari Grab (ojek online) yang mana dari hasil pemeriksaan saksi," sambungnya.

Selain saksi, Ngajib juga mengatakan adanya bukti penguat bahwa korban memang melompat dari rooftop lantai delapan gedung sekolah SMP Athirah, yaitu rekaman CCTV dari luar sekolah.

CCTV tersebut, sambungnya, berada di salah satu hotel yang tidak jauh dari lokasi tewasnya Basman.

"Kami dapatkan CCTV tambahan yang berasal dari tempat disekitarnya yang jatuh, (CCTV) dari hotel Prima telah kami dapatkan," jelasnya.

Korban dalam Keadaan Sehat sebelum Tewas, Motif Bunuh Diri Belum Diketahui

Jenazah Siswa SMP di Makassar saat Dievakusi Pihak Dokpol Polda Sulsel ke RS Bhayangkara (Kompas.com/Darsil Yahya M)
Jenazah Siswa SMP di Makassar saat Dievakusi Pihak Dokpol Polda Sulsel ke RS Bhayangkara (Kompas.com/Darsil Yahya M) (Kompas.com/Darsil Yahya M)

Ngajib mengatakan, sebelum tewas, korban datang ke sekolah dalam keadaan sehat dan langsung naik ke lantai delapan dengan menggunakan lift.

"Berdasarkan juga keterangan saksi yang disesuaikan juga dengan adanya bukti dari rekaman CCTV dari sekolah tersebut dinyatakan terbukti bahwa anak tersebut datang ke sekolah dalam keadaan sehat dan memasuki lantai 1 kemudian menuju lantai 8," jelasnya.

Sesampainya di lantai delapan gedung sekolah, Ngajib mengatakan korban langsung menaiki tangga dan menuju atap yang berada di lantai yang sama.

Dia mengungkapkan fakta ini diperoleh dari keterangan saksi.

Ternyata, sambung Najib, Basman sudah beberapa kali berada di lantai delapan tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa Belasan Saksi terkait Kematian Siswa SMP di Makassar, dari Guru hingga OB

Sehingga, sekira pukul 09.40 WITA, Basman terekam melompat dari lantai delapan dan jatuh ke lapangan.

"Kurang lebih dari hasil rekaman CCTV jam 09.40 WITA korban ini diduga melakukan bunuh diri dengan ompat di lantai 8 hingga jatuh ke lapangan," tuturnya.

Dalam akhir pernyataannya, Ngajib mengungkapkan pihaknya belum mengetahui motif Basman melakukan bunuh diri.

Ayah dan Paman Korban Yakin Bukan Bunuh Diri, Temukan Kejanggalan

Ayah Siswa SMP Makassar
Ayah Basman Nafa Yasykura Dr Benny Nurdin Yusuf dan istrinya Jane Riatri Timbonga, saat ditemui di rumahnya, Perumahan Taman Gosyen, Jl Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (30/5/2023) sore.

Sebelumnya, ayah Basman, Benny Nurdin Yusuf meyakini bahwa putra bungsunya tersebut tewas bukan akibat bunuh diri.

Hal ini diyakininya usai mengecek kondisi sekolah pada Senin (29/5/2023).

Saat melakukan pengecekan, Benny pun menemukan beberapa kejanggalan yang merenggut nyawa anaknya.

Kejanggalan pertama, yakni tidak adanya tempat melompat di lokasi Basman disebut bunuh diri.

"Kalau saya melihat, di lantai delapan itu tidak ada tempat untuk melompat," ungkap Benny pada Selasa (30/5/2023) dikutip dari Tribun Makassar.

"Hingga saya lihat bahwa direktop itulah karena di situ ada tangga saya lihat. Tapi tidak mungkinlah, karena disitu tidak ada yang lihat, saya juga tanya di sana, tidak ada yang melihat," sambungnya.

Baca juga: Wakil Wali Kota Makassar Minta OPD Fokus Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Lalu, kejanggalan kedua yakni rekaman CCTV di sekolah tidak bisa membuktikan sang anak naik ke atas.

Alhasil, ia pun masih menduga sang anak tewas bukan karena bunuh diri.

"Kalau di pihak kami, saya pribadi saya orang tuanya dan saya bapaknya dan yang paling dekat dengan ibunya tau persis bahwa bagaimana karakter anak saya," tegas Benny

"Hingga sampai hari ini (Selasa), saya masih meyakini bahwa anak saya tidak bunuh diri," tuturnya.

Tak hanya Benny, paman korban, Andy Setiadi juga membeberkan beberapa kejanggalan terkait tewasnya Basman.

Salah satunya yakni sepatu korban berada di mushola sekolah.

Sementara, sambungnya, tas Basman justru ditemukan di kamar mandi sekolah.

"Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di Mushola, tasnya ada di kamar mandi, terpisah," ujar Andy Setiadi.

Selain tas dan sepatu yang ditemukan di dua tempat yang berbeda, Andy juga menyebut luka yang terdapat pada tubuh korban.

"Yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan," ujar Andy.

"Sini (bagian kedua lengan) patah, tulang ekor juga , terus belakangnya itu memar biru-biru semua," ungkapnya sambil menunjukkan titik-titik luka korban.

Baca juga: Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP di Makassar, Diduga Alami Penganiayaan sebelum Jatuh dari Lantai 8

Bahkan, dari hasil pengamatan di tubuh korban, ia juga melihat beberapa bagian yang memiliki luka memar, yaitu di bagian badan dan kukunya.

"Saya kurang tau tapi dari hasil yang saya foto ada semua itu biru-biru, badannya. Kukunya, ada kuku ibu jarinya sebelah kiri kalau tidak salah yang mau tercabut, terus kuku lainnya juga biru juga," pungkasnya.

*) DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Makassar/Muslimin Emba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas