Update Anak Balita di Samarinda Positif Narkoba, akan Direhabilitasi dan Jalani Perawatan Khusus
Setelah dilakukan observasi, pihak BNN Tanah Merah, Kalimantan Timur akan memberikan terapi menyesuaikan kondisi bocah tersebut
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
"Berkeringat terus, keringatnya bau, padahal nggak pernah bau, saya mikir mungkin karena kebanyakan main," ungkap Meli.
"Sampai jam 10 nggak mau tidur saya paksa, menangis dia, karena saya nggak enak sama tetangga saya, rumah saya kan rumah kayu biasa dempet begitu kan, akhirnya saya ketiduran sampai jam setengah 1," lanjutnya.
Namun, saat Meli terbangun, ia melihat anaknya masih belum tidur.
"Saya bangun kan, saya lihat anak saya masih main, becerita-cerita sendiri, celoteh sendiri, sambil kayak bersih-bersih kumpulin sampah di ambil," ungkap Meli.
Meli pun akhirnya mencoba untuk mengirimkan pesan kepada TR.
"Sampai pagi dia nggak mau tidur, setengah 6 pagi saya chat WA tetangga saya, saya tanya tentang air apa yang diberikan kepada anak saya, lalu dia balas itu air dari tempat kerjaan (di sebuah warung makan)," lanjut Meli.
Ia pun mengirimkan video N kepada TR.
Tak mendapat balasan, WhatsApp Meli justru diblokir oleh TR.
"Terus saya lanjut lagi chat WA nya, Mbak, ini kata tetangga di samping kok kayak efek narkoba, jadi ini mau dibawa ke BNN untuk diperiksa, setelah itu tetangga saya tidak mau membalas chat saya, tidak mengangkat telepon saya, dan memblokir nomor HP saya," lanjut Meli.
Usai diblokir, Meli memilih untuk menceritakan soal keanehan balita tersebut di media sosial.
Cerita Meli pun direspons tim RCP (Reaksi Cepat Perlindungan) Kaltim.
"Anak saya langsung saya bawa ke RSJ untuk tes urine dan dokter menyatakan hasil tes urine saya positif Narkoba," jelas Meli.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunKaltim.co/Briandena Silvania Sestiani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.