Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balita Jatuh dari Timbangan Posyandu dan Alami Bocor Kepala, Wali Kota Sukabumi Turun Tangan

Balita di Sukabumi jatuh dari timbangan gantung dan mengakibatkan kepalanya bocor. Wali Kota Sukabumi akan melakukan evaluasi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Balita Jatuh dari Timbangan Posyandu dan Alami Bocor Kepala, Wali Kota Sukabumi Turun Tangan
Kompas.com/Budiyanto
Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023 Achmad Fahmi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (21/9/2018). Achamd Fahmi akan mengevaluasi pelayanan Posyandu setelah ada balita jatuh dari timbangan. KOMPAS.com/BUDIYANTO 

"Tiba-tiba buk aja jatuh. Jatuh itu karena putus tali timbangan ke si kayu penahannya, terus lihat kondisi anak saya, posisi timbangan udah di atas perutnya."

"Jadi saya kira tidak kena kepala, pada saat itu anak saya kan masih diam kaget terus kata saya ya udah ga apa apa bu karena saya kira di perut (jatuhnya)" ujarnya.

Dari luar tidak terlihat luka di kepala korban karena berjilbab, tapi setelah jilbab dibuka terlihat ada bagian kepala yang bocor diduga terkena besi timbangan.

"Saya buka ternyata darahnya udah banyak banget, di situ langsung dari pihak nakesnya ngambil tisu untuk nahan luka kepalanya."

"Terus langsung bawa aja ke Puskesmas dan mendapat penangaan medis dengan dua kali jahitan di bagian kepala," bebernya.

Baca juga: Balita di Samarinda akan Direhabilitasi usai Minum Air Putih Bercampur Sabu, Dua Tetangga Diamankan

Menurutnya timbangan besi yang digunakan posyandu tidak sesuai standar Kementerian Kesehatan.

Setelah beberapa hari berlalu, korban sering mengeluhkan sakit kepala dan demam.

Berita Rekomendasi

Zena mengaku kesulitan mendapat surat rujukan untuk melakukan CT Scan guna memastikan kondisi kepala anaknya.

"Anak saya panasnya naik turun, selalu mengeluh sakit di bagian kepala, uring-uringan rewel, tidur tidak nyenyak."

"Hak anak saya untuk kesembuhan dan keselamatan di masa depan belum terlaksana. Kekhawatiran saya sebagai ibunya sampai sekarang masih terbayang-bayang," tandasnya.

Atas inisiden ini, Zena berharap Pemkot Sukabumi memberikan perhatian serius terhadap anaknya.

"Masa harus ada anak yang meninggal dulu baru ditangani dengan serius," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas