Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tukang Bubur Korban Penipuan Rekrutmen Polri di Cirebon Berharap Dapat Restitusi Rp310 Juta

Kuasa hukum bakal mengawal agar kliennya mendapatkan hak restitusi atas kerugian yang dialaminya hingga mencapai Rp 310 juta rupiah.

Penulis: Erik S
zoom-in Tukang Bubur Korban Penipuan Rekrutmen Polri di Cirebon Berharap Dapat Restitusi Rp310 Juta
KOMPAS.com/Muhamad Syahri Romdhon
Tersangka kasus penipuan tukang bubur, NY (kiri). Wahidin, tukang bubur asal Cirebon, Jawa Barat, jadi korban penipuan (tengah). Ilustrasi polisi (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Tukang bubur asal Kabupaten Cirebon, Wahidin berharap mendapatkan hak restitusi atas kerugian yang dialaminya hingga mencapai Rp 310 juta rupiah.

Wahidin adalah korban penipuan rekrutmen Polri oleh mantan Kapolsek Mundu AKP SW dan PNS SDM Mabes Polri berinisial NY tahun 2021.

Baca juga: Kapolri Minta Anggota yang Janjikan Anak Tukang Bubur Masuk Polisi dengan Uang Dipecat dan Dipidana

Wahidin menjadi korban dalam kasus itu saat mendaftarkan anak pertamanya dalam seleksi Bintara Polri 2021/2022 hingga mengalami kerugian mencapai Rp 310 juta.

Kuasa hukum Wahidin, Eka Surya Atmaja, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polres Cirebon Kota yang bertindak cepat dalam menangani kasus itu dan menetapkan dua tersangka.

Bahkan, petugas telah meringkus tersangka berinisial NY, yang merupakan mantan ASN di Mabes Polri, karena telah memasuki masa persiapan pensiun (MPP) sejak 8 Mei 2023.

"Oknum polisi berinisial SW yang juga ditetapkan tersangka dalam kasus tersebut sudah dilakukan penempatan khusus (patsus) oleh Bidpropam Polda Jabar," kata Eka Surya Atmaja saat ditemui di Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon, Rabu (21/6/2023).

Ia mewakili kliennya itu pun menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polres Cirebon Kota yang mengatensi penuh kasus dugaan penipuan rekrutmen Polri tersebut.

Baca juga: Sosok Nuryanah ASN Mabes Polri Terseret Kasus Penipuan Tukang Bubur, Kini Tersangka, Ini Perannya

BERITA REKOMENDASI

Pihaknya menduga, SW yang berpangkat AKP tersebut merekayasa laporan kliennya dalam kasus itu saat masih menjabat Kapolsek Mundu pada 2021, sehingga penanganan kasusnya molor.

Namun, kasus itu ditangani secara cepat setelah ditarik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cirebon Kota pada September 2022 dan langsung meningkatkan statusnya menjadi penyidikan pada awal 2023.

"Saat ini, sudah ada dua tersangkanya, dan sudah diamankan juga, sehingga kami sangat berterima kasih, karena telah memberikan keadilan bagi klien kami," ujar Eka Surya Atmaja.

Untuk langkah selanjutnya, pihaknya pun bakal mengawal agar kliennya mendapatkan hak restitusi atas kerugian yang dialaminya hingga mencapai Rp 310 juta rupiah.

Menurut dia, uang tersebut diberikan kliennya secara bertahap kepada NY, baik tunai maupun transfer bank, untuk meloloskan anaknya dalam rekrutmen Polri 2021.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan, SW yang berpangkat AKP dimutasikan dalam rangka pemeriksaan Bidpropam Polda Jabar terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Baca juga: Polisi yang Tipu Janjikan Anak Tukang Bubur Masuk Bintara dengan Bayar Rp 310 Juta Terancam Dipecat 

Bahkan, menurut dia, AKP SW yang sebelumnya menjabat Wakasat Binmas Polresta Cirebon itu telah menjalani penempatan khusus (patsus) oleh Bidpropam Polda Jabar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas