Muhadjir Effendy Menilai Polemik Ponpes Al Zaytun Termasuk Masalah Sensitif: Kita Harus Hati-hati
Menko PMK Muhadjir Effendy menilai polemik Ponpes Al Zaytun yang berada di Indramayu, Jabar ini sebagai masalah yang sensitif dan kompleks.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
![Muhadjir Effendy Menilai Polemik Ponpes Al Zaytun Termasuk Masalah Sensitif: Kita Harus Hati-hati](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menko-pmk-halal-bihalal-bersama-warga-muhammadiyah_20230429_151014.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut menanggapi soal polemik yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Muhadjir mengaku polemik Ponpes Al Zaytun ini bukan merupakan domainnya, sehingga ia tidak bisa berkomentar banyak.
Untuk itu Muhadjir meminta semua pihak untuk menunggu bagaimana proses berikutnya dari polemik Ponpes Al Zaytun ini.
"Ponpes Al Zaytun, itu domainnya bukan domain saya sementara, itu saya tidak bisa memberikan banyak komentar."
"Sambil menunggu bagaimana nanti proses berikutnya," kata Muhadjir dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (22/6/2023).
Meski demikian, Muhadjir menyebut pemerintah masih mau menampung suara-suara baik dari pihak Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Panji Gumilang Ditantang Debat Keilmuan Buntut Kasus Ponpes Al-Zaytun, Disiarkan TV Nasional
Untuk itu selanjutnya pihak Ponpes Al Zaytun akan dimintai keterangannya lagi.
Pendapat dari pihak luar juga akan diperhatikan pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini.
"Masih kita tampung, suara-suara baik dari pihak Ponpes Al Zaytun. Jadi akan mintai keterangan lagi, kemudian pendapat dari pihak luar juga harus kita perhatikan," ungkap Muhadjir.
Lebih lanjut Muhadjir menilai polemik Ponpes Al Zaytun ini sebagai masalah yang sensitif dan kompleks.
Selain itu, masalah Ponpes Al Zaytun ini juga menyangkut banyak orang.
Baca juga: Mahfud MD Mengatakan Polemik Ponpes Al-Zaytun Indramayu Masih Dipelajari Karena Fenomena Baru
Sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menyelesaikannya.
"Ini kan menyangkut masalah yang cukup sensitif dan kompleks, menyangkut banyak orang. Karena itu kita harus hati-hati," imbuh Muhadjir.
Diketahui sebelumnya, polemik Ponpes Al Zaytun ini menjadi sorotan publik seiring pernyataan yang disampaikan pengasuhnya, Panji Gumilang yang membuat resah dan gaduh masyarakat.
Akibatnya, banyak yang menilai Ponpes yang berada di Indramayu ini memiliki ajaran yang menyimpang dan sesat.
Bahkan banyak juga yang meminta Ponpes Al Zaytun ini dibubarkan dan Panji Gumilang ditangkap.
Baca juga: Ponpes Al Zaytun Kembali Didemo, Massa Tandingan Sudah Berjaga untuk Halau Pendemo
MUI Indramayu Larang Masyarakat Menyekolahkan Anak di Pondok Pesantren Al Zaytun
![Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang usai diperiksa Bareskrim Polri, Jakarta. Selasa (19/7/2011) Panji Gumilang diperiksa selama 8 Jam dan dengan dicecar 23 pertanyaan. Paji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pemalsuan akta yayasan (TRIBUNNEWS.COM/MBR/ZHARFAN PRASETYO)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20110719_Panji_Gumilang_Diperiksa_8_Jam.jpg)
Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI cabang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat KH Satori melarang masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak di pondok pesantren Al Zaytun.
Pihaknya menilai, ajaran ponpes tersebut tidak sesuai dengan akidah dan syariat ajaran Islam pada umumnya.
Ia mencontohkan, pernyataan Panji Gumilang soal ibadah haji cukup dilakukan di tanah air karena Indonesia juga merupakan tanah yang suci sangat tidak sesuai.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat, Indramayu khususnya jangan ikut pendidikan di Al Zaytun sebab akidah dan syariat peribadatan yang dijalankan tidak sama dengan umat muslim umumnya," ujar Satori, Rabu (21/06/2023).
Baca juga: Ponpes Al Zaytun Disebut Bisa Dibubarkan Kemenag jika Melanggar, Kini Diminta Terbuka dan Kooperatif
Karena itu untuk menghindari terjadinya perdebatan dengan keluarga maupun lingkungan setempat, pihaknya meminta pemerintah hadir mengusut ponpes Al Zaytun.
"Kami mengharapkan sekali memohon kepada pemerintah segera menyelesaikan kemelut, keresahan seluruh masyarakat khusus Indramayu karena viralnya pernyataan Panji Gumilang," harap dia.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Pemprov Jabar terus melakukan investigasi di Pondok Pesantren Al Zaytun terkait aspek keagamaan dan akidah.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun membentuk, tim khusus untuk mencari fakta.
Baca juga: Soal Polemik Ponpes Al-Zaytun, Wakil Gubernur Siapkan Tindakan hingga Panji Gumilang akan Dipanggil
"Sudah saya sampaikan hari ini diturunkan Tim Investigasi. Karena selama ini semua yang mencari fakta dan datanya sering ditolak apa dan sebagainya," ungkap dia.
Ia pun berharap pihak Ponpes Al Zaytun bisa bersikap kooperatif.
"Kalau tidak kooperatif tentunya disimpulkan berarti mereka tidak taat pada aturan melawan upaya hukum dan lain-lain, nanti ada konsekuensi yang tentunya akan kita sampaikan," sambungnya lagi.
Nantinya, hasil investigasi dari tim khusus tersebut akan disampaikan ke publik.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)
Baca berita lainnya terkiat Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.