Tabungan Miliaran Rupiah Milik Siswa SD di Pangandaran Tak Cair Gara-gara Koperasi Bangkrut
Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat mengeluh tabungan anak mereka tidak dapat dicairkan karena kredit macet koperasi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat mengeluh tabungan anak mereka tidak dapat dicairkan karena kredit macet koperasi.
Hal ini dikeluhkan pula oleh Widiansyah, seorang penjual bakso yang merupakan ayah dari siswa kelas VI di sekolah tersebut.
Ia merasa bingung mengapa uang tabungan sebesar Rp 45 juta milik anaknya tidak dapat dicairkan sekolah itu.
Sekolah tersebut, kata dia, mengaku bahwa tabungan tidak bisa cair lantaran disimpan di koperasi yang mengalami kredit macet.
"Setelah pelepasan siswa kelas VI, saat itu (sekolah) cuma singkat jawab nggak ada tabungan, dalam hal ini," kata Widiansyah, dalam tayangan Kompas TV, Kamis (22/6/2023).
Ia pun menyebut uang tersebut akan digunakan untuk keperluan sang anak melanjutkan sekolah dan membantu kebutuhan keluarganya.
Jumlah tabungannya saat ini mencapai Rp 45 juta, setelah sebelumnya berjumlah Rp 50 juta.
Hal itu karena pada tahun lalu, dirinya sempat mengambil Rp 5 juta.
"Tapi ini (tabungan) sudah 3 tahun, yang punya anak saya Rp 45 juta. Dulu sempat diambil Rp 5 juta, jumlah dulu kan Rp 50 juta, lebih kurang setahun yang lewat," jelas Widiansyah.
Sementara itu, pihak koperasi mengaku mengalami kredit macet karena imbas dari banyaknya guru, baik yang masih aktif maupun yang telah pensiun tidak membayar cicilan utangnya.
Baca juga: Guru Tak Kembalikan Uang Tabungan Siswa, Koperasi di Pangandaran Bangkrut dan Jual Asetnya
Salah satu koperasi bernama Tugu Cijulang menyatakan bahwa mereka memiliki utang sekitar Rp 2,9 miliar kepada 6 SD di Kecamatan Cijulang.
Oleh karena itu, untuk mengembalikan uang tabungan sekolah, koperasi ini berencana menjual aset milik mereka berupa bangunan gedung.