Jejak Turah, Pelaku Mutilasi Wanita di Klaten, Pernah Bunuh Orang 2009 dan Mendekam di Nusakambangan
Jejak Turah, pelaku mutilasi wanita di Kabupaten Klaten, ternyata pernah membunuh orang pada 2009 lalu dan mendekam di LP Nusakambangan
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
![Jejak Turah, Pelaku Mutilasi Wanita di Klaten, Pernah Bunuh Orang 2009 dan Mendekam di Nusakambangan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembunuhan-dan-mutilasi-di-klaten.jpg)
Pelaku yang terbangun kemudian mendatangi kamar korban untuk meminta lilin.
Setelah diberi lilin, pelaku langsung mencekik korban.
"Kemudian pelaku mencekik leher korban, pada saat posisi berdiri sehingga korban berteriak minta tolong," kata Kapolres Klaten, AKBP Warsono.
Teriakan korban itu kian membuat pelaku beringas.
Seketika, pelaku membanting korban lalu memukulnya.
Mendapat pukulan bertubi-tubi membuat korban terkulai lemas tak berdaya.
Pelaku lantas keluar kamar dan mengambil sebilah pisau yang ada di meja depan untuk memutilasi korban.
Korban kemudian dimutilasi hingga bagian tubuhnya terpisah.
![Kapolres Klaten, AKBP Warsono (kiri) didampingi Kasat Reskrim, AKP Lanang Teguh Pambudi (Tengah) dan Kasi Humas, Iptu Abdillah saat menunjukkan tersangka kasus pembunuhan perempuan di Manisrenggo Klaten, saat konferensi pers di Mapolres setempat, Kamis (22/6/2023).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapolres-klaten-turah-pembunuhan.jpg)
Bagian kepala yang terpisah dari badannya kemudian diseret ke ruang tengah.
Alasannya karena di ruang tengah rumah kontrakan itu korban sering mengolok-olok pelaku.
"Pengakuan dari tersangka itu, di ruang tamu itu, korban kerap diolok-olok," ungkap Lanang.
Setelah membunuh dan memutilasi korban, pelaku keluar dari rumah kontrakan tersebut.
Pelaku kemudian berputar-putar di Jogja dan kembali lagi ke wilayah Klaten.
Setelah itu, pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Klaten Kota.
Kendati telah menghilangkan nyawa rekan kerjanya, pelaku tak tampak menyesali perbuatannya.
Dia justru tampak tenang dan tegas saat diwawancarai awak media di Mapolres Klaten, dilansir TribunSolo.com.
Dengan lantang, Turah mengaku puas menghabisi nyawa korban.
"Enggak (menyesal)," katanya saat menjawab pertanyaan apakah ada penyesalan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Tri Widodo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.