Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Penyebab Gempa M 6,4 di Bantul - KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Hari Ini

Berikut berita populer imulai gempa bumi guncang Kabupaten Bantul, DIY hingga KKB ancam tembak mati pilot Susi Air hari ini.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Populer Regional: Penyebab Gempa M 6,4 di Bantul - KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Hari Ini
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer imulai gempa bumi guncang Kabupaten Bantul, DIY hingga KKB ancam tembak mati pilot Susi Air hari ini. 

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan penyebab gempa yang mengguncang gempa di Bantul.

Ia mengatakan, gempa bumi di Bantul terjadi lantaran adanya aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," terang Daryono dalam kterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di Bantul memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Sebagai informasi, hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga kali gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar masing-masing M3,4, M3,5, dan M4,2.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi di Bantul tidak berpotensi tsunami.

BERITA TERKAIT

Baca selengkapnya.

2. Siswa SD di Medan Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Korban Alami Demam Tinggi hingga Trauma

Suasana rumah duka siswa kelas 2 SD yang tewas akibat dibully kakak kelas, Rabu (28/6/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
Suasana rumah duka siswa kelas 2 SD yang tewas akibat dibully kakak kelas, Rabu (28/6/2023).  (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Seorang siswa kelas 2 SD di Medan, Sumatra Utara berinisial B meninggal diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelas.

Baim sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pirngadi Medan, tapi nyawanya tak tertolong.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar mengaku telah mengetahui dugaan kasus penganiayaan yang menewaskan bocah SD di Medan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, penganiayaan yang dialami korban tidak terjadi di lingkungan sekolah.

Laksamana Putra Siregar berjanji akan mengumpulkan wali kelas dan orang tua siswa agar kasus serupa tidak terjadi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas