Kesal dengan Warga yang Minta Lahannya Dibagi Dua, Roby Terpaksa Bangun Tembok untuk Tutup Jalan
Roby, warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang membangun tembok untuk menutup jalan mengaku kesal dengan warga yang meminta lahannya dibagi dua.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Bagus Robyanto, warga di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang membangun tembok untuk menutup jalan, mengaku kesal dengan warga sekitar yang meminta agar lahannya dibagi menjadi dua.
Dikatakan Roby, padahal tanah yang berada di gang di RT 01 RW 07 Kelurahan Bangunsari, Jalan Gajah Mada itu berstatus milik keluarganya.
Namun, warga sekitar secara terang-terangan mengklaim jalan itu milik umum.
Robby pun menyayangkan sikap warga sekitar yang meminta lahannya, tapi tidak menggunakan cara yang baik.
“Warga itu meminta untuk tanah yang telah bersertifikat ini dipecah untuk menjadi jalan umum, tapi tidak ada baik-baik, tidak ada upaya baik,” kata Roby, dikutip dari tayangan KompasTV Madiun, Sabtu (1/7/2023).
Roby mengaku digugat warga sekitar usai menjelaskan bahwa tanah itu resmi milik keluarganya.
Baca juga: Viral Pria di Ponorogo Tutup Jalan dengan Tembok, Akui Dikucilkan Warga, Kini 13 KK Tak Bisa Lewat
Tak sekali, Roby rupanya sudah dua kali digugat oleh warga sekitar.
“Ini sudah dua kali terjadi gugatan (dari warga) dan alhamdulillah keluarga kami yang memenangkan dan inkrah.”
“Berarti kan dengan inkrah ini warga kan turut mengamini kebenaran tersebut kan,” kata Roby.
Dikatakan Roby, meski status lahannya sudah ditetapkan secara hukum, warga dan tokoh masyarakat setempat tak lagi berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sebagai informasi, lahan milik Roby dan keluarga itu dimanfaatkan tetangganya untuk berlalu-lalang.
Padahal selain jalan tersebut, masih ada akses lain yang bisa dilalui tetangganya.
Namun, tetangganya lebih memilih menggunakan lahan Roby dan tak menunjukkan etika baik kepadanya.
Hal tersebut membuat Roby akhirnya membangun tembok untuk menutup jalan.
Terkait permasalahan yang sedang viral ini, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengaku belum bisa memberikan solusi.
Sugiri mengatakan masih akan mengkaji permasalahan tersebut.
Ia menegaskan, permasalahan tersebut harus diselesaikan secara bersama-sama.
“Saya belum bisa mendapatkan solusi apapun, hanya paling tidak saya sudah ketemu kedua belah pihak.”
“Sudah kita carikan solusinya bersama-sama, nanti apakah mediasi atau bagaimana saya belum bisa bicara sekarang.”
“Setidaknya ini persoalan yang harus diselesaikan bersama-sama, ini problem bersama-sama, tidak boleh adu benar, tidak boleh adu kuasa, tidak boleh adu kuat,” ujar Sugiri Sancoko, masih dikutip dari tayangan KompasTV Madiun, Sabtu.
Keluarga Roby dimusuhi dan dikucilkan warga sekitar
Berdasarkan pengakuan Roby, warga sekitar mengucilkan keluarganya buntut polemik tanah yang digunakan sebagai jalan umum.
Bahkan, Roby juga mendapatkan perlakukan tak menyenangkan oleh warga sekitar.
Hal itu sudah terjadi sejak tahun 2020 lalu.
“Ya misalkan seperti sanksi sosial, misalnya kenduren tidak diundang, ada undangan manten nggak diundang, kegiatan warga juga nggak diundang."
"Sedangkan mereka berkegiatan menggunakan pekarangan milik orang tua saya,” kata Robby, dikutip dari tayangan KompasTV, Minggu (2/7/2023).
Namun, ia tak mengetahui secara pasti awal mula warga sekitar memperlakukan keluarganya seperti itu.
Dibertakan sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang diunggah di akun Tiktok @endarkenthin yang memperlihatkan sebuah jalan ditutup oleh tembok.
Menurut sang pengunggah video, jalan itu sudah dilalui warga sekitar sejak puluhan tahun lalu.
Akibat penutupan jalan tersebut, mobilitas 13 Kartu Keluarga (KK) menjadi terhambat.
Video yang diunggah pada Minggu (25/6/2023) itu viral dan sudah dilihat lebih dari 500 ribu pengguna Tiktok.
(Tribunnews.com/Linda)