Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Pilot Susi Air usai Ancaman KKB, Polda Papua Optimis Negosiasi Berhasil

Polda Papua berharap pilot Susi Air tetap dalam keadaan sehat usai KKB ancam bakal eksekusi.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Nasib Pilot Susi Air usai Ancaman KKB, Polda Papua Optimis Negosiasi Berhasil
Tribun-Papua.com/Istimewa
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. 

TRIBUNNEWS.com - Nasib Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu, belum diketahui secara pasti usai Egianus mengancam bakal mengeksekusi.

Meski demikian, Kepala Operasi Damai Cartenz-2023, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan menurut hasil penyelidikan hingga saat ini, kondisi pilot Susi Air dalam keadaan sehat.

Faizal pun berharap kesehatan pilot Susi Air terus terjaga sampai nanti.

Saat ini, Faizal mengatakan proses negosiasi dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih berjalan.

"Sampai sekarang proses negosiasi diinisiasi oleh Kapolda Papua dan Pangdam bersama stakeholder, baik pihak gereja maupun Pemda Nduga, terus berjalan."

"Namun, masih dalam konteks masih berkembang," ungkap Faizal dalam keterangannya, Senin (3/7/2023), dilansir Tribun-Papua.com.

Terkait hal itu, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, optimis proses negosiasi berjalan lancar dan berhasil.

Baca juga: KKB Minta Uang Tebusan Rp5 M agar Pilot Susi Air Bebas, Polda Papua: Sudah Disiapkan tapi Masih Nego

Berita Rekomendasi

Ia pun berharap semoga Egianus yang merupakan putra asli Papua, bisa segera membebaskan pilot Susi Air.

"Saya meyakini bahwa (negosiasi) bisa berjalan aman dan damai," ujar Fakhiri, Senin.

"Semoga Egi (Egianus Kogoya) memiliki hati yang baik sebagai orang Papua, sebagai anak negeri yang mencintai kedamaian dan memperhatikan kemanusiaan, sehingga pilot itu bisa keluar (dibebaskan)," lanjutnya.

Terpisah, kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan pihaknya masih terus mencari kabar soal kepastian kondisi Kapten Phillip terkini.

Diketahui, Egianus Kogoya sebelumnya meminta kepada pemerintah RI agar mengakui kemerdekaan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Egianus memberi tengga waktu hingga 1 Juli 2023 kemarin.

Jika permintaan itu tidak dipenuhi, ia mengancam bakal mengeksekusi pilot Susi Air.

"Saya sedang fokus mencari informasi tentang kondisi kekinian pilot," kata Donal, Minggu (2/7/2023).

"Karena ultimatum eksekusi itu batasnya kemarin," tambahnya.

Jokowi Buka Suara

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Senin (3/7/2023) Jakarta, didampingi Wapres Maruf Amin dan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Senin (3/7/2023) Jakarta, didampingi Wapres Maruf Amin dan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan. (Youtube Setpres)

Soal penyanderaan terhadap pilot Susi Air selama hampir lima bulan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan sang Kapten.

Namun, upaya-upaya itu tak bisa disebutkan secara rinci di hadapan publik.

Meski demikian, Jokowi memastikan pemerintah akan terus bernegosiasi dengan KKB meski batas waktunya sudah terlewati.

"Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana, tetapi tidak bisa saya buka di sini," ungkap Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Begini Kondisi Pilot Susi Air di Tengah Ancaman Tembak Mati oleh KKB, Polda Sebut Nama Jefry Pagawak

"Kita akan terus berusaha bernegosiasi," pungkasnya.

Soal negosiasi dengan KKB Papua, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya juga mengatakan hal serupa.

Yudo Margono menegaskan telah memerintahkan supaya terus melakukan negosiasi.

Perintah ini diberikan Yudo kepada Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Agus Suhardi dan Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan.

“Tenggat waktunya enggak bisa tentukan, yang jelas saya sampaikan kepada Pak Pangkogabwilhan III maupun Pak Pangdam untuk terus melaksanakan negosiasi," kata Yudo kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (30/6/2023).

Yudo mengatakan pemerintah masih mendahulukan negosiasi yang dilakukan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat.

Di sisi lain, Yudo mengatakan, pemerintah sendiri tidak menginginkan proses penyelesaian dengan jalur kekerasan.

"Negosiasi mendahulukan para tokoh agama, tokoh masyarakat yang saat ini dijalankan oleh Pak Pj Bupati Nduga, ya kita tunggu saja,” jelasnya.

“Ya kita tidak mau berhadap dengan tadi, kekerasan senjata karena nanti dampaknya pasti pada masyarakat."

"Sehingga kita tempuh jalan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang untuk melaksanakan negosiasi,” imbuhnya.

Diketahui, Egianus Kogoya mengancam akan menembak Kapten Phillip jika Indonesia tak mengakui kemerdekaan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Kalau dari negara tidak todong ke Indonesia terus Indonesia tidak mengaku, berarti dua bulan itu lewat, maka kami akan tembak pilot,” kata Egianus dalam video.

Banyak pihak menyebutkan bahwa tenggat waktu dua bulan itu akan jatuh pada 1 Juli 2023.

Tanggal 1 Juli merupakan hari yang kerap disebut sebagai hari jadi OPM.

Pada 1 Juli 1971, dua tokoh Papua Barat memproklamasikan kemerdekaan negaranya dari luar negeri.

Baca juga: KKB Papua Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Semoga Egianus Kogoya Miliki Hati Baik

Egianus Kogoya Disebut Tak Bakal Lukai Kapten Phillip

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Ketua Dewan Diplomatik dan Urusan Luar Negeri Papua Barat, Akouboo Amatus Douw, meyakinkan publik bahwa Egianus Kogoya tak bakal menembak mati Kapten Phillip.

Menurut Akouboo, Egianus Kogoya dkk memiliki niat baik terhadap kemanusiaan dan kebebasan.

“Mereka memiliki itikad baik pada kemanusiaan dan kebebasan."

"Mereka memiliki kebijaksanaan yang baik dalam menghormati kehidupan masyarakat, menghormati semua makhluk di planet manusia."

"Sebagaimana telah mereka buktikan di tiga bulan pertama menjamin kehidupan Pilot,” urai Akouboo lewat keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023), dikutip dari Tribun-Papua.com.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah pimpinan Egianus Kogoya, kata Akouboo, bakal mengukir sejarah dan memiliki reputasi yang baik.

Ia pun memastikan Egianus tengah mencari solusi dan tak akan membunuh orang tidak bersalah.

"Itu sebabnya dia sekarang mencari solusi, bukan untuk hal lain atau membunuh orang yang tidak bersalah," ujarnya.

Akouboo pun menyarankan agar pemerintah Indonesia bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya lewat mediasi secara internasional.

“Kami juga menyarankan semua pihak yang menginginkan pembebasan Pilot Mehrtens, untuk meminta Selandia Baru dan Indonesia untuk bernegosiasi dengan TPNPB OPM melalui negosiasi yang dimediasi secara internasional,” sambung Akouboo.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti, Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela, Kompas.com/Ardito Ramadhan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas