Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pasutri di Sumsel Jalan Kaki 10 Km Bawa Anak ke Rumah Sakit, Anak Meninggal dalam Perjalanan

Bocah 4 tahun di Empat Lawang meninggal saat digendong ayahnya menuju rumah sakit terdekat. Orang tua korban menempuh jarak 10 km ke desa terdekat.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kisah Pasutri di Sumsel Jalan Kaki 10 Km Bawa Anak ke Rumah Sakit, Anak Meninggal dalam Perjalanan
tribunnews.com
Ilustrasi balita meninggal. Bocah berusia 4 tahun meninggal ketika digendong ayahnya ke rumah sakit terdekat. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri (pasutri) di Empat Lawang, Sumatra Selatan, kehilangan anaknya saat berjalan kaki mencari rumah sakit terdekat.

Bocah berinisial MTA (4) sempat mengalami sakit muntaber dan meninggal pada Minggu (2/7/2023) dini hari.

Ketika kejadian, pasutri dan anaknya sedang menginap di kebun kopi yang jaraknya 10 kilometer dari desa terdekat yakni Desa Gunung Meraksa Lama.

Waktu yang ditempuh untuk sampai desa tersebut sekitar 1 jam dengan berjalan kaki.

Baca juga: Kisah MUA Bantu Wanita Melahirkan di Pesawat hingga Respons Pihak Bandara Juanda, Videonya Viral

Ayah MTA, Martadinata, mengatakan anaknya secara tiba-tiba terbangun saat tidur dan mengeluh sakit.

"Pada malam itu anak saya sekitar jam 12 malam terbangun tidur awalnya ia minta minum, lalu ingin buang air besar."

"Usai buang air dia masih bisa jalan dan sempat tidur lagi kemudian mengeluhkan sakit perut."

Berita Rekomendasi

"Saat itu sempat diberi obat oleh ibunya setelah itu ia langsung muntah."

"Awalnya kami tidak panik, tapi setelah muntah 2 kali kami panik dan berencana membawanya ke dusun," ungkapnya Selasa (4/7/2023), dikutip dari TribunSumsel.com.

Dalam kondisi panik, pasutri tersebut membawa anaknya ke desa sekitar jam 01.00 WIB.

Keduanya berjalan kaki dengan penerangan seadanya menembus kebun kopi.

Namun, baru berjalan sekitar 5 menit, MTA meninggal dalam gendongan ayahnya.

Baca juga: Kisah Pilu Ibrahim, Siswa yang Belum Punya Seragam karena Uang Tabungannya Belum Kembali

"Kami pun berangkat saat itu anak saya muntah-muntah terus, belum lama kami mulai berjalan mungkin sekitar 5 menit lebih, anak saya meninggal dalam gendongan saya," lanjutnya.

Melihat anaknya sudah meninggal, Maradinata dan istri saling menguatkan untuk membawa jasad anaknya ke desa terdekat menempuh jarak 10 km.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas