Ma'ruf Amin Minta Kawasan Gunungkidul Diisolasi Agar Kasus Antraks tidak Menyebar ke Daerah Lain
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta isolasi kawasan dan orang yang diduga mengonsumsi daging tersebut agar tidak terjadi penyebaran ke daerah lain.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan melaporkan adanya temuan dua suspek kasus Antraks di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Laporan ini menyusul temuan kasus pada 23 Juni 2023 yang ditandai adanya lima kali rangkaian peristiwa kematian hewan ternak di lokasi setempat dalam kurun waktu Mei hingga awal Juni 2023.
Baca juga: Kementerian Pertanian Stok 110 Ribu Vaksin untuk Cegah Antraks di Gunungkidul
Korban diketahui mengonsumsi daging ternak sapi yang mati, sehingga terjadi penularan bakteri Bacillus Anthracis dari hewan ternak ke manusia.
Menyikapi kemunculan Antraks di Gunungkidul tersebut, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta isolasi kawasan dan orang yang diduga mengonsumsi daging tersebut agar tidak terjadi penyebaran ke daerah-daerah lain.
"Menteri Pertanian sudah melakukan langkah. Oleh karena itu kita harapkan supaya daerah itu diisolasi jangan sampai menyebar ke tempat lain," ujar Ma'ruf Amin melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).
Selain isolasi kawasan, Ma'ruf mengatakan penanganan medis terhadap para korban juga harus segera dilakukan sehingga masyarakat dapat kembali sehat.
Dirinya meminta kasus temuan Antraks ini agar segera diatasi oleh para pemangku kepentingan.
Baca juga: Bahaya Penyakit Antraks, Simak Gejala pada Manusia dan Hewan
"Yang kedua agar segera diatasi, supaya penyembuhan dapat dilakukan di daerah yang sekarang sudah terkena," imbau Wapres.
Ma'ruf Amin meminta seluruh pihak terkait, di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Provinsi DIY untuk melakukan berbagai upaya terbaik agar kasus Antraks di DIY ini dapat segera teratasi.
"Saya minta juga instansi terkait, Menteri Pertanian, Menteri Kesehatan, dan yang lain-lain, terus kita melakukan blocking (pemutusan) ya, supaya jangan menyebar ke mana-mana, dengan berbagai cara," pungkas Ma'ruf.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.