Pelaku Begal Motor di Medan Ditembak Mati, Tak Lama Setelah Menantu Jokowi Minta Polisi Tindak Tegas
Jarot juga merupakan satu di antara pelaku perampokan di sebuah salon Jalan Flamboyan Raya, Simpang Pemda, Kota Medan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Pelaku begal motor, Bima Bastian alias Jarot ditembak mati oleh aparat kepolisian karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
Diketahui, Jarot merupakan salah satu dari empat pelaku begal dan residivis kasus curanmor serta narkotika 2019.
Selain itu, dia juga merupakan satu di antara pelaku perampokan di sebuah salon Jalan Flamboyan Raya, Simpang Pemda, Kota Medan.
Selain Jarot, petugas juga mengamankan empat orang pelaku lainnya dan satu pelaku penadah.
Baca juga: Begal Ponsel di Kabupaten Bangkalan Ditangkap Usai 5 Bulan Jadi Buruan Polisi
Para pelaku yakni bernama, Bima Bastian alias Jarot, Ari Wirana alias Ari, Hairil Nazri alias Toeng, Fajar Ari Wibowo alias Cimin dan Muhammad Norman alias Wak Slow.
Sementara pelaku penadahnya yaitu, Iman Setiawan alias Imam.
Kapolrestabes Medan, Kombes pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, para pelaku ini ternyata sudah sering beraksi di berbagai lokasi di wilayah Kota Medan.
"Sesuai hasil penyelidikan, ternyata ada beberapa laporan polisi yang tersangkut atau terkait sama dengan kelompok ini," kata Valentino saat diwawancarai di depan kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, dikutip dari TribunMedan.com, Minggu (9/7/2023).
Menurutnya, dari hasil laporan yang diterima oleh polisi selain beraksi di Jalan Flamboyan Raya, para pelaku ini juga beraksi di sejumlah lokasi lainnya.
Seperti di sebuah minimarket di Jalan Lintas Binjai - Stabat, Desa Tandem Hulu II, Deliserdang, di Perumahan Jalan Sri Gunting, Kecamatan Sunggal, Jalan Setia Budi dan Jalan Dr Mansyur.
"Hasil pendalaman kita, terhadap kelompok ini ada sekitar total delapan laporan polisi," sebutnya.
Dikatakannya, pengungkapan kasus tersebut bermula dari petugas mengamankan salah satu pelaku, kemudian dilakukan penyelidikan dan pengembangan.
"Awalnya kita mengamankan pelaku atas nama Ari, lalu kita kembangkan dan ternyata ada enam pelaku, satu diantaranya 480 (Penadah)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Valentino menuturkan, petugas yang menerima informasi tersebut langsung melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.