Penyelidikan Kasus Tewasnya Bocah SD di Sukabumi Dihentikan, Bukti Penganiayaan Tak Ditemukan
Polisi menghentikan penyelidikan kasus tewasnya bocah SD di Sukabumi karena tidak menemukan unsur pidana dan bukti adanya penganiayaan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Sebelumnya, keluarga korban menduga MHD tewas karena dirundung dan dianiaya kakak kelasnya.
Akibat penganiayaan korban sempat kritis di rumah sakit selama 3 hari kemudian dinyatakan meninggal.
Kakek korban, MY (52) mengatakan MHD sering jadi korban perundungan di sekolah karena statusnya sebagai siswa yang baru pindah.
Pihak keluarga sepakat memindahkan sekolah korban agar lebih dekat dengan rumah kakeknya.
"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," paparnya, Minggu (21/5/2023), dikutip dari TribunJabar.com.
MY mengungkapkan cucunya dianiaya selama dua hari dan pelaku penganiayaan ada yang dari kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.
Baca juga: Siswa SD di Medan Tewas Dianiaya Kakak Kelas, Polisi Periksa 9 Saksi, Diduga Terjadi di Luar Sekolah
"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi," imbuhnya.
Ia tidak mengetahui identitas para pelaku penganiayaan, tapi sebelum korban meninggal sempat diungkapkan inisial seorang terduga pelaku.
"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," terangnya.
Polisi masih mendalami kasus ini karena siswa dengan inisial AZ di sekolah tersebut ada 4 siswa.
"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," bebernya.
Ketika berada di rumah sakit, korban juga enggan untuk mengakui telah mendapat penganiayaan dari kakak kelasnya.
Dokter di rumah sakit harus membujuk korban berterus terang untuk mengetahui kejadian yang dialami korban.
Baca juga: Siswa SD di Medan Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Korban Alami Demam Tinggi hingga Trauma
"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.