Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Tabungan Siswa SD di Pangandaran, Polres Buka Posko Pengaduan hingga Periksa Puluhan Saksi

Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat yang belum dikembalikan.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Soal Tabungan Siswa SD di Pangandaran, Polres Buka Posko Pengaduan hingga Periksa Puluhan Saksi
Freepik
Ilustrasi uang tabungan - Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat yang belum dikembalikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat yang belum dikembalikan.

Setelah beberapa waktu berlalu dan tabungan siswa SD masih banyak yang menunggak, Polres Pangandaran turut turun tangan.

Polres Pangandaran telah membuka pengaduan.

Kapolres Pangandaran, AKBP Hidayat mengatakan, posko pengaduan ini dibuka supaya mempermudah masyarakat yang ingin melapor terkait uang tabungan siswa yang belum cair.

Diketahui, uang tabungan milik siswa SD di sejumlah sekolah di Pangandaran belum cair karena ada sejumlah guru yang mengutang dan belum dikembalikan.

Hidayat menambahkan, para orang tua yang mengalami kerugian atas mandeknya pembayaran uang tabungan bisa melapor ke posko tersebut.

Baca juga: Tabungan Siswa SD Rp 7,47 Miliar di Pangandaran Tak Dikembalikan Sekolah, Sebagian Dikemplang Guru

"Kami, membuka posko pengaduan terkait masalah tabungan," ujar Hidayat kepada Tribunjabar.id di Mapolres Pangandaran, Senin (10/7/2023) pagi.

Berita Rekomendasi

Posko tersebut dibuka juga untuk mempermudah pemeriksaan.

Diketahui, sebelumnya pihak kepolisian sudah memanggil sejumlah orang tua, namun terkendala karena ada yang tidak datang.

"Karena, memang selama ini mereka dipanggil untuk dimintai keterangan itu tidak sekaligus langsung datang," katanya.

"Makanya, kita membuka Posko pengaduan. Jika memang ingin ada pengaduan itu silahkan melapor," tambah Hidayat.

Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Sebelumnya, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi.

Hidayat menambahkan, saksi yang merupakan orang tua siswa juga sudah diperiksa.

"Karena cukup banyak saksi-saksi yang merupakan orang tua murid yang harus diperiksa," ujar Kapolres Pangandaran.

Mengutip TribunJabar.id, tim penyidik Satreskrim Polres Pangandaran telah memeriksa 25 dari orang tua siswa.

Pihaknya juga mengungkapkan, hingga saat ini masih belum ada guru yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Karena ini memang masih pemeriksaan saksi-saksi. Nanti, hasil dari pemeriksaan itu kalau memang bisa ditingkatkan ke penyidikan baru kita lakukan. Tapi, ini baru tahap penyelidikan," katanya.

Siswa Tak Bisa Beli Seragam

Akibat dari mandeknya pengembalian uang tabungan ini, ada siswa yang terpaksa belum bisa beli seragam sekolah.

Ia adalah Ibrahim Alkilipi, mantan siswa lulusan SDN 2 Kondangjajar.

Tabungannya sebanyak Rp2,2 juta belum kembali akibat mandeknya pengembalian.

Ibrahim kini melanjutkan sekolah di MTS di Kondangjajar .

Namun, hingga kini ia belum memiliki seragam sekolah dan baju olahraga, karena tabungannya belum kembali.

Sejak duduk di bangku SD, Ibrahim diajarkan ibunya untuk berhemat dan belajar menabung, mengingat kondisi keuangan keluarganya yang tak seberuntung kondisi ekonomi keluarga lainnya.

Ibunda Ibrahim, Armilah (57) bekerja sebagai buruh serabutan dengan upah Rp40 ribu per hari, dan Ibrahim seorang yatim.

Baca juga: Pengembat Uang Tabungan Siswa Diminta Mengembalikan, Dicicil Sampai Akhir Tahun atau Aset Disita

"Hampir setiap hari anak saya menabung. Nominalnya tidak besar, kalau nabung paling sebesar Rp 5 ribu," ujar Armilah kepada Tribunjabar.id di rumahnya, Jumat (30/6/2023) pagi.

Ibrahim juga terkadang menabung dari uang yang diberikan saudara dan tetangga dekatnya.

"Kebetulan, kan, kalau disuruh apa saja dia pasti mau. Tetangga mungkin pada kasihan," kata Armilah.

Armillah berujar, celengan milik Ibrahim juga sudah digunakan untuk biaya wisuda SD.

"Celengan sudah dibongkar, uangnya buat kebutuhan biaya kelulusan wisuda. Tapi, kalau di SD sekarang malah belum cair. Padahal, buat beli seragam sekolah," ucap Armilah.

Uang yang belum dikembalikan pihak SD Negeri 2 Kondangjajar itu hasil menabung Ibrahim sejak kelas satu sampai kelas empat.

"Waktu corona enggak menabung," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas