Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suka Duka Freddy Thie Jabat Bupati Kaimana Papua Barat

Bupati Kaimana Provinsi Papua Barat Freddy Thie menceritakan suka dukanya menjabat sebagai bupati sejak tahun 2021 lalu.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Suka Duka Freddy Thie Jabat Bupati Kaimana Papua Barat
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
Bupati Kaimana Freddy Thie saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di kantor Newsroom Tribun Network, Jakarta, Senin (10/7/2023). TRIBUNNEWS/NICO MANAFE 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bupati Kaimana Provinsi Papua Barat Freddy Thie menceritakan suka dukanya menjabat sebagai bupati sejak tahun 2021 lalu.

Menurutnya kendala paling berat dari akses, di mana luas Kabupaten Kaimana terdiri lautan dan daratan sekira 36 ribu kilometer persegi (km2).

"Kalau saya buat komparasi dengan Ibu Kota Jakarta itu kan cuma 660 (km2) sekian. Jadi, kalau kita bagi 50 kali luas Jakarta baru dapat luas Kaimana," ujarnya saat berkunjung ke redaksi Tribunnews, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Perahu Motor Terbalik di Perairan Kaimana Papua, Menewaskan 5 Orang dan 1 Orang Hilang

Bahkan karena adanya kendala akses infrastruktur, dirinya bercerita kemana-mana saat kunjungan kerja gunakan transportasi laut.

"Akses yang belum terbangun dengan baik, contoh sebagai bupati lakukan kunjungan kerja ke kampung, ke distrik, menggunakan (akses) laut baru sampai di sana. Akses jalan darat belum ada," katanya.

Kemudian, fenomena alam dinilai menjadi kendala lainnya yang mesti dihadapi ketika menjalankan tugas sebagai bupati Kaimana.

Berita Rekomendasi

"Selain itu, sudah tentu alam kita yang benar-benar masih primitif ya, jadi kalau kita buka jalan sebentar, sudah jadi sekian tahun bisa putus karena aliran kali baru. Fenomena alam kira-kira seperti itu," tutur Freddy.

Sementara di sisi lain, dirinya menganggap, segala pekerjaan yang dilakukan sepenuh hati akan tidak merasa sebagai beban.

"Sudah tentu sebagai kepala daerah 2 tahun lebih ada suka duka, pertama, kalau bicara bukan suka, itu harus kita lihat aspek yang lebih luas karena saya bilang jabatan ini panggilan, tentu apapun yang berat kita harus layani dengan hati. Jadi, kalau kita memberikan pelayanan dengan hati, saya yakin yang berat jadi ringan, persoalannya nanti dalam pelayanan kita pasti ada yang puas dan kurang puas, tapi sebagai orang yang diberi kepercayaan kita harus buat lebih banyak untuk orang nikmati dengan hasil-hasil kerja," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas