Keluarga Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman Tunggu Hasil Tes DNA: Kita Terima Apa pun Hasilnya
Keluarga menjelaskan, jika nantinya hasil tes DNA dari kepolisian sudah keluar, pihak keluarga siap menerima apa pun hasilnya.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA- Keluarga Redho Tri Agustian (20) di Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung menunggu hasil tes DNA dari kepolisian.
Redho Tri Agustian disebutkan merupakan korban mutilasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Redho adalah mahasiswa semester IV jurusan hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) yang dikabarkan hilang sejak, Rabu (12/7/2023).
“Kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan, apakah itu keluarga kami atau bukan. Kita masih menunggu hasil tes DNA dari kepolisian Jogja,” ujar Majid paman korban ditemui di rumah duka, Minggu (16/7/2023) siang.
Majid menjelaskan, jika nantinya hasil tes DNA dari kepolisian sudah keluar, pihak keluarga siap menerima apa pun hasilnya.
Meskipun seandainya benar korban mutilasi inisial R itu adalah Redho.
“Kalau hasil tes di sana valid, kita terima apa pun keputusannya. Yang buruk sekalipun kita terima,"ujarnya.
Baca juga: Warga Babel Mahasiswa Fakultas Hukum UMY Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Ibunda Teriak Histeris
Lanjut Majid, keluarga sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada polisi.
“Kita ada keluarga di Yogya, jadi biar mereka yang ngurus, kalau dari sini sepertinya tidak berangkat ke Yogya. Kalau misalkan benar, tentunya keluarga juga akan mengikhlaskan hal itu,” ucapnya.
Majid mengungkapkan Redho sempat menghubungi ibunda sebelum dilaporkan hilang, Selasa (11/7/2023).
“Kalau gak salah hari Selasa (11/7/2023) masih komunikasi ngobrol biasa sama ibunya lewat telepon. Tidak ada membahas yang spesifik hanya obrolan antara ibu dan anak saja,” ujar Majid
Namun pihak keluarga mulai curiga, setelah sehari kemudian atau Rabu (12/7/2023) nomor telepon Redho tidak aktif saat dihubungi.
“Orangtua Redho hampir setiap hari komunikasi dengan anaknya, jadi ssaat ditelepon nomornyagak aktif langsung curiga. Terus saat keluarga yang di Yogyakarta ngecek ke kontrakannya, kondisinya kosong terus keadaan pintu kontrakannya juga tidak terkunci,” jelasnya.
Mengetahui Redho tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya, membuat pihak keluarga menjadi semakin cemas.
Lalu saat dicek melalui rekaman CCTV di kos-kosannya, kata Majid tidak ada ditemukan hal
mencurigakan yang ditunjukkan Redho.
“Ada di rekaman CCTV, Redho pergi keluar sekitar pukul 00.10 WIB, pergi cuma bawa handphone dan charger, setelah itu dia tidak balik lagi ke kontrakannya,” ucap Majid.
Baca juga: Mahasiswa UMY jadi Korban Mutilasi di Sleman, Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Korban
Sementara seorang tetangga korban bernama Diana saat ditanya terkai keseharian Redho menyebut Alumni SMPN 2 dan SMAN 4 Pangkalpinang ini, dikenal pendiam.
“Kalau sifatnya, Redho itu pendiam terus juga baik lah, enggak ada lihat dia main-main sama anak yang gaul-gaul itu. Kalau pintar ya pintar, tapi sejak kuliah di Yogyakarta memang enggak pernah ketemu lagi,” kata Diana.
Menurut Diana, kabar hilangnya Redho memang sempat mengagetkan dirinya serta tetangga lainnya.
“Iya tahu kabar hilangnya itu dari Facebook, kakaknya yang posting kalau enggak salah hari
Rabu (12/7/2023) saya tahunya. Keluarganya juga sempat minta doa di masjid minta semoga cepat ditemukan,” ucapnya.
Ibunda Histeris
Ibunda redho, Yana (42) tak berhenti menangis histeris.
Yana tak kuasa menahan air matanya saat mendapatkan kabar anak bungsunya Redho Tri Agustian (20) yang kuliah di Yogyakarta, meninggal dunia.
Tidak banyak kata-kata yang diucapkan Yana.
Dalam kondisinya yang lemah, dia hanya bisa menangis sambil menyebut nama anaknya berulang kali.
Sejumlah keluarga dan kerabat yang mendampingi, berusaha menenangkan Yana, yang terus terisak, berderai air mata.
Mahasiswa UMY
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengonfirmasi terkait dugaan seorang maha siswanya yang dinyatakan hilang sejak beberapa hari lalu.
Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan, mengungkapka, mahasiswa yang hilang tersebut merupakan anak didiknya yang sedang menempuh pendidikan semester empat di Fakultas Hukum UMY.
“Beberapa hari yang lalu, pihak Polda DIY ada yang melaporkan kepadasaya kalau ada seorang mahasiswa R itu hilang. Pihak kepolisian itu mendapatkan laporannya dari keluarga R,” katanya.
Disampaikannya, hilangnya seorang anak didik yang berasal dari Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung tersebut diduga memiliki kaitan erat dengan peristiwa mutilasi di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mahasiswa Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Terungkap Detik-detik Korban Hilang Hingga Sosok Pelakunya
“Tadi pagi juga sudah ada konferensi pers dari pihak Polda DIY kalau ternyata R itu adalah korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi. Tapi, motif kejahatan dan lain sebagainya belum ditemukan,” papar Iwan.
“Kami dari pihak Fakultas Hukum UMY juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan UMY, Polda DIY dan pihak keluarga R untuk terus menemukan informasi selengkapnya,” tambahnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau kepada pada seluruh mahasiswa di DI Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri dengan baik.
“Karena yang namanya kriminalitas itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” ujar Iwan.
Di lima titik
Terkuaknya kasus mutilasi ini pascatemuan potongan-potongan tubuh manusia. Total di lima titik di Sleman. Temuan pertama di area aliran Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, sejak Rabu (12/7/2023) malam.
Pada temuan pertam ini seorang pemancing menemukan bagian tubuh manusia berupa tangan dan dua potong kaki. Di lokasi pertama juga ditemukan sejumlah barang seperti kompor, tali, pisau dan sandal.
Kemudian pada Sabtu (15/7/2023) menyusul temuan potongan tubuh lain diduga dari korban yang sama di sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta.
Di lokasi kedua yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi pertama ini ditemukan potongan kepala manusia yang dikubur di lapangan desa.
Diungkap polisi identitas korban mutilasi akhirnya berhasil diungkap polisi.
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan korban merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta di DIY berinisial R.
“Hasilnya tim menemukan identitas korban, identitas korban tersebu atas nama inisial R, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta,” kata Endriadi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2033).
Endriadi mengungkapkan, korban merupakan mahasiswa asal Kota Pangkalpinang, Bangka
Belitung.
Pihaknya pun segera menghubungi keluarga korban.
“Nanti akan kami informasikan (ke keluarga korban),” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Yogya Diduga Jadi Korban Mutilasi, Sebelum Hilang Redho Telpon Ibu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.