Soal Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Sebut Kasus Rumit hingga Minta Masyarakat Bersabar
Inilah kabar terbaru soal kasus mutilasi di Sleman, DI Yogyakarta. Pelaku nantinya akan menjalani tes kejiwaan
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
"Pergelangan tangan dan kaki korban direbus untuk menghilangkan sidik jarinyanya. Kemudian setelah dipotong-potong bagian tubuh ini dimasukan ke plastik," ungkap Endriadi.
Baca juga: Aktivitas Tak Wajar Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman, Polisi: Kegiatan Kekerasan Satu Sama Lain
Aktivitas Tak Wajar
Pihak kepolisian sempat menyebut, dua pelaku dan korban sempat melakukan aktivitas tak wajar sebelum R meninggal.
Dari penelusuran Tribunnews.com, di akun media sosial yang diduga milik salah satu pelaku, W atau Ayin, ditemukan bahwa ia mengikuti beberapa akun yang berhubungan dengan Bondage, Dominance, Sadism dan Masochism (BDSM).
Satu Komunitas
Diketahui, dua pelaku dan korban merupakan satu komunitas di media sosial.
Korban pun diketahui meninggal saat ketiganya melakukan aktivitas tak wajar di kamar kos W, di wilayah Krapyak Triharjo, Sleman, Selasa (11/7/2023).
Aktivitas tak wajar tersebut diduga melibatkan kekerasan.
Karena yang dilakukan berlebihan, korban pun meninggal dunia.
Mengutip TribunJogja.com, para pelaku kemudian panik dan memutilasi tubuh korban.
Tubuh korban pun dibuang di beberapa tempat.
Baca juga: Teka-teki Grup FB Tak Wajar Pemicu Kasus Mutilasi di Sleman, Korban Sempat Ganti Foto FB Awal Juli
Potongan tubuh pertama kali ditemukan pada Rabu (12/7/2023) malam di bawah Jembatan Kelor Sungai Bedog, Kapanewon Turi, Sleman.
Potongan tubuh tersebut berupa satu bagian tangan dan dua bagian kaki.
Potongan tangan dan dua kaki tersebut, ditemukan oleh anak-anak yang sedang memancing di Sungai Bedog, menjelang Magrib.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.