Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SD di Sumatera Barat Bentak Guru, Bupati Safaruddin Turun Tangan

"Saya minta maaf kepada publik, guru di tanah air, khususnya di Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota," kata Safaruddin.

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Siswa SD di Sumatera Barat Bentak Guru, Bupati Safaruddin Turun Tangan
Kompas.com/Kontributor Nunukan, Sukoco
Ilustrasi Guru mengajar di kelas. 

TRIBUNNEWS.COM - Ramai diperbincangkan video seorang siswa yang bentak gurunya.

Video berdurasi setengah menit tersebut menunjukkan seorang siswa yang menendang pintu kelas dan berkata kasar.

Siswa tersebut merupakan murid di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Sariak Laweh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Kasus tersebut sebelumnya telah dilakukan mediasi yang berakhir dengan sang guru yang meminta maaf.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin pun meminta maaf.

"Saya minta maaf kepada publik, guru di tanah air, khususnya di Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota," kata Safaruddin.

Baca juga: Siswa SD di Bandung Barat Harus Belajar di Kelas dengan Lesehan, Kepsek: Sudah Ajukan Bantuan

Permintaan maaf ini juga disampaikan oleh Safaruddin lewat akun instagramnya denga foto yang bertuliskan "Maafkan kami Bu Guru" pada Jumat (21/7/2023).

BERITA TERKAIT

Selain itu, Safaruddin mengaku kecewa dengan hasil mediasi terkait kasus siswa bentak guru di SDN 07 Sariak Laweh.

Pasalnya, menurut Safaruddin, mediasi yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan Lima Puluh Kota, pihak sekolah dan siswa serta guru dalam kasus tersebut, sangat tidak adil.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, mediasi tersebut berlangsung pada Selasa (18/7/2023) lalu. Namun, mediasi kembali diulang atas perintah Bupati pada Kamis (20/7/2023) kemarin.

"Hasil musyawarah (mediasi) kala itu, tampak hanya sang guru yang disalahkan dan disuruh minta maaf. Padahal kasus ini bukan sepenuhnya kesalahan guru," kata Bupati Safaruddin, Jumat (21/7/2023).

Safaruddin mengaku kecewa, terkait video klarifikasi yang terkesan menyudutkan serta menyalahkan guru secara sepihak tersebut.

Menurut Safaruddin, siswa dalam kasus tersebut juga sangat salah. Sebab, sudah berani membentak dan tak menghargai gurunya sendiri, bahkan sampai menendang pintu sekolah.

"Kemarin telah klarifikasi ulang, saya minta video yang menyalahkan guru tersebut segera diselesaikan. Sebab, semua itu tanpa sepengetahuan saya," ungkap Safaruddin.

"Karena semua tanpa sepengetahuan saya (mediasi awal), maka saya panggil semua pihak agar menyelesaikan dan mendudukkan masalah ini dengan tuntas," tambah Safaruddin.

Guru yang viral dalam insiden beberapa waktu itu bernama Fermini Wulansari, Safaruddin meminta kepada seluruh pihak jangan pernah mengintervensi guru tersebut.

"Saya tak hendak mencari siapa yang salah, tapi klarifikasi dengan hanya guru yang meminta maaf, itu adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal," tegas Safaruddin.

Lebih lanjut, Safaruddin bakal memberi sanksi tegas kepada siapapun yang diduga mengintervensi sang guru dalam kasus ini.

Baca juga: Viral Aksi Kekerasan Terhadap 14 Siswa SMP Cianjur di Depan Guru, Ini Penyebabnya

Bupati Kecewa: Harkat Martabat Guru Runtuh

Bupati Safaruddin mengaku juga kecewa terkait insiden yang terjadi.

"Saya kecewa sekali, saya panggil staf saya (20/7/2023), saya panggil kepala sekolah dan Kadisdik Lima Puluh Kota. Saya sangat jarang marah, namun bagi saya kasus ini sangat serius," kata Bupati Lima Puluh Kota, Jumat (21/7/2023).

Safaruddin menerangkan, kekecewaannya diakibatkan oleh tindakan yang tak senonoh yang dilakukan oleh seorang siswa kepada guru.

Pasalnya, siswa tersebut telah mempermainkan harkat dan martabat seorang guru. Menurut Safaruddin, perilaku siswa kepada guru yang viral di media sosial itu, bukan sesuatu hal yang main-main.

"Sulit saya menahan rasa kecewa, ketika guru yang sangat mulia justru mendapat perlakuan yang seperti di video tersebut," ungkap Safaruddin.

Safaruddin bahkan menyampaikan pedoman terkait wajibnya seorang siswa menghargai gurunya. Pedoman itu dikutip Safaruddin melalui buku Konsep Pendidikan KH. M. hasyim Asy'ari.

Pada konsep pendidikan yang ditulis Hasyim Asy'ari, kata Safaruddin, mengajarkan tentang wajibnya menghargai guru. Sebab, menurut buku tersebut, guru kedudukannya setingkat di bawah nabi dan rasul.

"Sebab guru berkaitan dengan ilmu dan Islam yang sangat menghargai ilmu, saya sering sampaikan ini di berbagai kesempatan," terang Safaruddin.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kasus Siswa Bentak Guru Viral, Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin: 'Maafkan Kami Bu Guru'

Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas