Jenis Kelamin 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas hingga Detik-detik Tewas Dibunuh lalu Dikubur
Terungkap jenis kelamin 7 bayi hasil inses di Banyumas. Setelah dilahirkan, bayi tersebut langsung dibekap oleh Rudi hingga tewas.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru kasus hubungan seksual sedarah atau inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah.
Diketahui, E (25), perempuan di Banyumas melahirkan 7 bayi dari hasil hubungan inses dengan sang ayah, Rudi (57).
Tujuh bayi yang baru dilahirkan itu kemudian dibunuh dan dikubur oleh Rudi.
Kasus ini terungkap setelah ditemukan sejumlah kerangka bayi di kebun wilayah Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada pertengahan Juni lalu.
Kabar terbaru, terungkap jenis kelamin dari tujuh bayi yang dibunuh oleh Rudi, mengutip TribunBanyumas.com.
Dari tujuh kerangka bayi itu, 5 di antaranya berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 2 lainnya perempuan.
Baca juga: Jalani Rekonstruksi Kasus Pembunuhan 7 Bayi di Banyumas, Terungkap Cara Tersangka Membunuh Bayi
Hal ini terungkap saat polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan tujuh bayi hasil inses ayah dan anak kandung di Banyumas, Senin (24/7/2023).
Dalam rekonstruksi itu, polisi menghadirkan tersangka Rudi, E, dan istri Rudi berinisial S (42).
Dalam kasus ini, E dan S berstatus sebagai saksi.
Ada 20 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi pembunuhan bayi hasil inses tersebut.
Termasuk detik-detik Rudi membunuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya.
Setelah dilahirkan, Rudi membekap bayi tersebut hingga tewas, dikutip dari Kompas.com.
Kemudian, Rudi memanggil istrinya, S untuk membungkus bayi menggunakan kain.
Rudi lantas mengambil cangkul untuk menggali tanah di kebun sekitar rumah.
Tersangka lalu keluar rumah menguburkan bayi tersebut di lubang yang telah disiapkan seorang diri.
Setelah menguburkan bayinya, tersangka mencuci cangkul yang digunakan di sungai dekat lokasi kejadian.
"Bayi dibekap kemudian meninggal, lalu dibungkus sarung kemudian dibawa ke TKP dan dikuburkan," ujar Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.
Dalam rekonstruksi tersebut, terungkap peran S yang membantu proses melahirkan putrinya.
Agus mengatakan, S membantu proses persalinan itu di bawah ancaman sang suami.
"Ada tiga dibantu oleh ibu atau istri pelaku. Semua dalam ancaman pelaku yang akan dibunuh."
"Jadi ada proses ancaman kepada istri dan anaknya," ungkap Agus.
Selain itu, terungkap juga fakta soal kabar yang menyebut ada satu anak hasil inses ayah dan anak yang masuk hidup.
Ternyata, anak itu bukan hasil inses, melainkan hasil hubungan antara E dengan pacarnya pada 2012.
"Anaknya yang lahir pada 2012, yang sama pacarnya itu masih hidup," terangnya.
Kronologi Temuan Kerangka Bayi
Kasus hubungan inses ayah dan anak ini terungkap setelah empat kerangka bayi ditemukan di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Diancam Pakai Golok, E Korban Inses oleh Ayah Kandung di Banyumas Mengaku Tak Punya Pilihan
Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023).
Kemudian, pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan dua kerangka bayi lagi.
Dilansir TribunBanyumas.com, kerangka pertama ditemukan oleh warga bernama Slamet (50), saat sedang membersihkan ladang.
Ketika itu, sekira pukul 10.00 WIB, Slamet sedang menggali tanah. Tiba-tiba, ia menemukan tulang manusia.
"Saya sedang menggali, meratakan tanah tiba-tiba menemukan tulang yang dibungkus pakaian."
"Ada yang seperti tulang kepala dan ada yang kecil-kecil dan seperti tulang manusia," ungkapnya, Kamis (15/6/2023).
Slamet juga menemukan kain berwarna putih dan merah yang digunakan untuk membungkus jasad bayi tersebut.
Kerangka bayi tersebut ditemukan pada kedalaman sekira 50 sentimeter.
Setelah penemuan itu, polisi melakukan penggalian di lokasi yang sama dan menemukan tiga kerangka bayi lainnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)