Kepsek SMA Negeri di Tulungagung Dinonaktifkan, Jual Paket Seragam Sekolah Seharga Rp2,3 Juta
SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung menjadi sorotan usai menjual paket seragam sekolah seharga Rp 2,3 juta. Kepsek SMAN 1 Kedungwaru telah dinonaktifkan.
Editor: Abdul Muhaimin
SMAN 1 Karangrejo juga mematok harga Rp 1.600.000 untuk paket kain seragam.
Sebelumnya di SMKN 2 Boyolangu, paket seragam seharga Rp 2.295.000 tanpa rincian.
Siswa yang ingin tahu jenis seragam yang dibeli, diminta datang ke koperasi.
Sedangkan di SMKN 1 Tulungagung, ada yang menebus seragam hingga Rp 1.600.000.
Sejumlah guru pun mengungkapkan, fenomena paket kain seragam mahal ini sudah terjadi beberapa tahun lalu.
Seluruh kain seragam dikirim dalam bentuk gelondongan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pendidikan pula yang mematok harga dasar, kemudian pihak sekolah bisa menaikkan harganya sendiri.
Kenaikan harga ini biasanya untuk ongkos potong kain.
“Sekolah masih dibebani memotong kain sesuai kebutuhan para siswa. Makanya ada perbedaan harga di setiap sekolah, karena biaya potongnya juga beda-beda,” ungkap seorang guru sebuah SMA, sebut saja Oki.
Masih menurut Oki, sebenarnya tidak ada kewajiban dari Dinas Pendidikan provinsi untuk menjual kain itu pada siswa baru.
Baca juga: Lagi, Uang Tabungan Ratusan Murid SD Dibawa Kabur Mantan Kepala Sekolah, Mirip Kasus di Pangandaran?
Namun para kepala sekolah juga tidak mau dianggap tidak patuh jika kainnya sama sekali tidak laku.
Karena itu, kepala sekolah yang biasanya berupaya agar kain kiriman dari Dinas Pendidikan provinsi ini terbeli oleh siswa baru.
“Akhirnya muncul intimidasi, jika membeli di luar, warna kainnya tidak sama,” ucap Oki.
Kain seragam yang pasti terbeli adalah seragam khas sekolah, batik dan almamater.