Driver Taksi Online di Semarang Tewas Dibunuh, Tersangka Peragakan 25 Adegan dalam Pra Rekonstruksi
Polisi gelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan driver taksi online di Semarang. Tersangka pembunuhan melakukan 25 adegan dalam pra-rekonstruksi.
Editor: Abdul Muhaimin
Tersangka Wahyu menjelaskan ayahnya ditangkap polisi di Yogyakarta, sehingga ibu meminta kebutuhan bulanan kepadanya.
"Ya untuk biaya semesteran adik sebesar Rp8 juta.Rencana mobil itu hendak saya jual Rp20 juta di marketplace Facebook," jelas tersangka, Selasa (25/7/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Ia kemudian berpura-pura sebagai penumpang dan memesan taksi online melalui aplikasi.
Menurut Wahyu tidak ada niat melakukan pembunuhan ke korban pada awalnya.
Di tengah jalan, tersangka menodongkan senjata tajam ke arah korban dan memaksa korban untuk menyerahkan mobilnya.
Baca juga: Pembunuhan Driver Taksi Online di Semarang, Mobil Sewa Dirampok, Istri Korban Hamil Anak Pertama
Namun korban melawan dan terjadilah aksi penikaman yang mengakibatkan korban meninggal.
"Saya sempat todong korban dari kursi belakang tetapi korban melawan sehingga saya tusuk sambil memejamkan mata," ungkap tersangka.
Korban ditikam sebanyak empat kali di leher dan dada.
Melihat kondisi korban sudah lemas, tersangka memaksa korban keluar dari mobil saat berada di Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Korban sempat mendapat bentuan dari warga, namun nyawanya tidak tertolong.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Saksi Pertama Ungkap Detik-detik Terakhir Kondisi Korban Pembunuhan Driver Online di Mugas Semarang
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Gara-gara Ayah Ditangkap Polisi di Jogja, Wahyu Terpaksa Bunuh Sopir Taksi Online di Semarang