Driver Taksi Online di Semarang Tewas Dibunuh, Tersangka Peragakan 25 Adegan dalam Pra Rekonstruksi
Polisi gelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan driver taksi online di Semarang. Tersangka pembunuhan melakukan 25 adegan dalam pra-rekonstruksi.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Polrestabes Semarang menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan dan pencurian terhadap driver taksi online bernama Fauzy Aribammar (27), Kamis (27/7/2023).
Proses pra-rekonstruksi digelar di tempat kejadian perkara (TKP) korban tewas yakni di Jalan Mugas Dalam Raya, Mugassari, Semarang Selatan, Jawa Tengah.
Tersangka kasus pembunuhan, Baghastian Wahyu Kisara (27) dihadirkan dalam pra-rekonstruksi.
Ia melakukan 25 adegan kasus pembunuhan dimulai dari penodongan senjata tajam ke arah korban.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan menyatakan tersangka tidak membantah dan hanya tertunduk ketika menjalani pra-rekonstruksi.
Baca juga: Permintaan Terakhir Driver Taksi Online yang Dibunuh di Semarang: Minta Potong Kuku, Facial Wajah
"Iya, pra-rekonstruksi kami lakukan sebagai gambaran awal untuk rekonstruksi bersama Kejaksaan," ujarnya.
Puluhan adegan dalam Pra-rekonstruksi dimulai dari kedatangan korban sampai terakhir tersangka pergi disusul kedatangan para saksi.
"Keterangan tersangka, saksi, dan bukti kamera CCTV semua seleras ketika kami pra-rekonstruksikan," kata Donny.
Ia menambahkan, hasil autopsi terdapat empat luka tusukan tersebar di leher kanan, dada kanan dan dua tusukan di dada kiri.
Dua tusukan di dada kiri yang menembus jantung menjadi penyebab utama korban meninggal dunia.
"Korban sempat melawan maka ketika kena tusukan di leher muncratnya darah ke pintu samping," jelasnya.
Korban sempat dikira merupakan orang mabuk karena tergeletak di jalan.
Hal itu diungkapkan saksi pertama kejadian pembunuhan tersebut, Rido Fadermawan (40) warga Mugassari, Semarang Selatan.
Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Driver Taksi Online di Semarang, Korban Melawan saat Dipaksa Serahkan Mobil
"Ketika kejadian saya pulang kerja, lihat tubuh korban sudah tergeletak di jalan, saya kira orang mabuk," bebernya selepas pra-rekonstruksi kasus tersebut, Kamis (27/7/2023).