Kasus Konser di De Tjolomadoe Masih Belum Tuntas, Vendor Sound Angkat Suara
Berikut ini kabar terbaru soal ricuhnya konser musik di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari yang lalu, konser musik bertajuk Don't Stop Fest di De Tjolomadoe, Karanganya, Jawa Tengah berakhir ricuh, Sabtu (22/7/2023).
Kericuhan tersebut dikarenakan penonton yang kecewa terhadap EO konser, karena pertunjukan musik dibatalkan.
Dibatalkannya konser musik tersebut lantaran pihak EO belum melunasi sejumlah vendor, satu di antaranya vendor sound system.
Karena belum dilunasi, sound pada acara tersebut tidak dihidupkan, dan konser menjadi batal.
Padahal, pihak EO menyebut dalam jumpa pers, akan melunasi pembayaran setelah ibadah salat Magrib.
Namun, CEO Emboss, vendor sound system, Muammar Abdurrahaman menampik hal tersebut.
Baca juga: Konser Musik di De Tjolomadoe Ricuh: Pedagang Rugi Jutaan Rupiah, 3 Orang Panitia Diamankan
Ia mengaku memegang jelas bukti perjanjian, kapan pelunasan akan dilakukan oleh pihak EO.
Muammar menegaskan, bahwa dalam perjanjian di atas kertas, terkait pelunasan biaya akan dilakukan sebelum penonton masuk area konser atau open gate.
"Perjanjian awal jam 1 sudah lunas. Sebelum open gate. Ada MOU dan perjanjian," terang Muammar saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).
Bahkan ia menambahkan perjanjian itu telah disepakati sejak tanggal 18 Juli 2023.
"Tidak benar. Di MOU sebelum open Gate sudah kelar perihal pembayaran. Perihal pelunasan sebelum open gate sudah diketahui sejak 18 juli," sambungnya.
Lebih lanjut kini pihak vendor penyedia sound system kini tengah mengejar kekurangan pembayaran kepada pihak EO.
Baca juga: Konser Musik di De Tjolomadoe Ricuh: EO Tak Bayar Vendor, SID Ngadu ke Gibran
Selain itu pihak vendor juga meminta ganti rugi atas perusakan sejumlah aset mereka usai konser Don't Stop Fest berakhir ricuh.
"Minta pertanggung jawaban dari pihak EO atas kerusakan yang ditimbulkan dan kekurangan administrasi pembayaran," tegasnya.