Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tokoh Masyarakat Gelar Ritual Dalam Misi Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas: Ini yang Disiapkan

Nasim mengatakan ada tradisi kearifan lokal yang tidak dipenuhi  oleh para penambang.

Penulis: Erik S
zoom-in Tokoh Masyarakat Gelar Ritual Dalam Misi Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas: Ini yang Disiapkan
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
Tokoh masyarakat di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Nasim (53) saat memberikan pandangannya soal ritual yang akan dilakukan sebagai kearifan lokal upaya evakuasi 8 penambang yang masih terjebak, Sabtu (29/7/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Misi penyelamatan delapan pekerja tambang emas ilegal di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus dilaksanakan.

Selain secara teknologi, mistismisme atau kearifan lokal turut mengambil peran dalam misi evakuasi 8 penambangyang masih terjebak di lubang galian.

Baca juga: Hari Ketiga Evakuasi 8 Penambang Emas di Kabupaten Banyumas, Fokus Penyedotan Air di Sekitar Lubang

Tokoh masyarakat di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Nasim (53) mengatakan akan melakukan ritual mengetahui keadaan dari 8 penambang. 

"Nanti habis Maghrib kita siapkan pitik walik sepasang, kelapa gading delapan (buah), ikan emas delapan (ekor) itu melambangkan kemelem (atau tenggelam), ikan melem 4 (ekor).  Jumlah delapan itu melambangkan kedelapan korban," katanya, Sabtu (29/7/2023).

Ikan itu nanti akan dimasukan ke dalam lubang, kalau balik lagi ikannya berarti jalannya sudah tertutup.

Tetapi kalau ikan itu bablas (lewas terus) maka masih ada lokasi di dalamnya. 

Sementara pitik walik itu akan dilepaskan di sekitar lubang galian.

BERITA REKOMENDASI

Nasim mengatakan ada tradisi kearifan lokal yang tidak dipenuhi  oleh para penambang.

Dalam pembukaan lubang galian baru biasanya ada upaya pemberian sesaji berupa jajanan pasar sebagai bentuk tradisi di sekitar tambang.

"Awalnya ketika ada penambangan ada tradisi seperti itu tapi ada penambang yang melakukan tradisi seperti itu dan ada yang tidak melakukannya," jelasnya. 

Nasim mengatakan, upaya Basarnas melakukan penyedotan tidak menjamin dapat mengevakuasi para penambang.

Baca juga: Kisah Penambang di Banyumas, Ceritakan Peran Berat Pencari Jalur Emas

"Udah disedot tapi air naik lagi. Saya lihat sekitar situ jadi mandan wingit (seram)," katanya.


Terjebaknya para penambang menurutnya hal itu wujud dari buta akan mendapatkan uang banyak.

"Tidak eling dalam mencari emas.

Lubang ini mbetaih (bikin betah) karena memang banyak emasnya," katanya.

Boleh dikatakan Lubang Bogor adalah lubang yang sangat moncer atau sangat besar potensi emasnya. 

Padahal ternyata di lubang itu sudah beberapa kali terjadi kecelakaan kerja. 

Lubang bogor sudah 3 kali kejadian kecelakaan. 

Baca juga: Bupati Banyumas Sebut Penambangan Emas Ilegal di Banyumas Ditutup Sejak Dulu tapi Dibuka Warga

"Di lubang itu pernah ada dari satu kilo material, nilai emasnya ada yang setengah kilo," katanya. 

Di lubang Bogor itu pembagian kerjanya adalah 2 shift. 

Kebetulan shift orang-orang Bogor itu malam hari. 

Sedangkan shift pagi biasanya dikerjakan oleh orang-orang lokal asal Gumelar, Banyumas.

Ia mengatakan ada kurang lebih 160 orang bogor yang bekerja sebagai penambang.

"Orang Bogor itu lebih berani bisa sampai dalam. 

Tapi kalau warga lokal paling mentok 25 meter," jelasnya.

Basarnas terjunkan special group

Apel persiapan tim dari Basarnas Special Group (BSG) yang didatangkan untuk membantu evakuasi 8 pekerja tambang di Banyumas yang saat ini masih terjebak di lubang galian, Sabtu (29/7/2023).
Apel persiapan tim dari Basarnas Special Group (BSG) yang didatangkan untuk membantu evakuasi 8 pekerja tambang di Banyumas yang saat ini masih terjebak di lubang galian, Sabtu (29/7/2023). (Basarnas Pos SAR Cilacap)

Satu tim dari Basarnas Special Group (BSG) didatangkan membantu evakuasi 8 pekerja tambang di Banyumas yang saat ini masih terjebak di lubang galian, Sabtu (29/7/2023).

Satu tim Basarnas Special Group (BSG) ada sebanyak 10 orang.

Sementara kekuatan personel Tim SAR Gabungan hingga pagi ini sebanyak 220 orang.

Baca juga: Kepala Desa Kiarasari Bogor Ungkap Alasan 4 Warganya Jadi Penambang Emas di Banyumas

Kekuatan gabungan diantaranya Kantor SAR Cilacap, Basarnas Special Group (BSG), Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, TNI, POLRI, Instansi Pemerintah Provinsi dan Daerah, Organisasi Masyarakat, Mapala, Keluarga dan Maysarakat Setempat.

"Semoga hari ini mendapatkan kemudahan serta kelancaran dalam proses evakuasi dan selalu diberikan kesehatan kepada seluruh unsur SAR yang terlibat," ujar Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Adah Sudarsa kepada Tribunbanyumas.com.

Hari ini menjadi hari ke empat pelaksanaan operasi SAR terhadap 8 orang penambang emas yang terjebak di dalam lubang galian di Kawasan Pertambangan Emas Rakyat, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.

Rencana operasi yang dilakukan pada hari ini yaitu membagi Tim SAR Gabungan kedalam 6 Worksite.

Masing-masing sektor kerja diantaranya Worksite A-1 di Galian Bogor dengan menggunakan 5 pompa air submersible.

Worksite A-2 di Galian Dondong dengan menggunakan 2 pompa air submersible.

Worksite A-3 di Sumur I menggunakan 2 pompa air submersible.

Worksite A-4 di Sumur II menggunakan 1 pompa air submersible.

Worksite A-5 di Bendungan Sungai menggunakan 1 pompa air submersible.

Dan Worksite A-6 di Galian Majenang menggunakan 2 pompa air submersible. (jti)

Penulis: Permata Putra Sejati

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mistisisme Pencarian 8 Penambang di Banyumas, Disiapkan Pitik Walik dan Ikan Emas

dan

Basarnas Special Group, Tim Khusus untuk Bantu Evakuasi 8 Pekerja Tambang Emas Ilegal di Banyumas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas