Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Identitas 8 Penambang yang Terjebak di Tambang Emas Banyumas, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap 8 pekerja tambang yang terjebak di lubang galian. Berikut identitas para pekerja tambang.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Identitas 8 Penambang yang Terjebak di Tambang Emas Banyumas, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian
Kolase Tribunnews/Istimewa
Proses evakuasi 8 penambang emas di Banyumas, Jawa Tengah. Berikut identitas 8 penambang yang terjebak di lubang galian tambang di Banyumas. 

TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan masih melakukan proses pencarian terhadap 8 penampang emas yang terjebak di dalam lubang galian.

Mereka terjebak di lubang tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sejak Selasa (25/7/2023) pukul 23.00 WIB.

Saat para penambang berada di dalam lubang tambang, secara tiba-tiba air datang yang membuat mereka terjebak.

Kini operasi pencarian fokus dengan pengeringangan sumur-sumur galian tambang di sekitar lokasi menggunakan pompa air berkapasitas besar.

Baca juga: Ketua Komisi VII DPR Pastikan Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas Lancar, Warga Gelar Ritual

Tim SAR gabungan membatalkan rencana menggunakan eskavator untuk proses evakuasi.

Berikut identitas delapan orang penambang emas yang terjebak di dalam Tambang Emas Rakyat:

1. Cecep Suriyana (29) asal Desa Cisarua RT 2 RW 8 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

BERITA TERKAIT

2. Rama Abd Rohman (38) asal Desa Cisarua RT 2 RW 5, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

3. Ajat (29) asal Desa Kiarasari RT 1 RW 06 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

4. Mad Kholis (32) asal Desa Kiarapandak Rt 02 RW 7 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

5. Marmumin (32) asal Desa Kiarasari RT 2 Rw 6 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor

6. Muhidin (44) asal Desa Kiarasari RT 1 RW 4 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

7. Jumadi (33) asal Desa Cisarua RT 1 RW 8 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

8. Mulyadi (40) asal Desa Kiarasari RT 2 RW 6 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Baca juga: 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Tambang Ilegal di Banyumas, Pakar Hukum: Pengepulnya Harus Dicari

Salah satu lubang penambangan emas di Desa Pancurendang. Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023).
Salah satu lubang penambangan emas di Desa Pancurendang. Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023). (KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Adah Sudarsa mengatakan, rencananya menurunkan alat berat excavator untuk menggali dan mengurangi debit air dalam sumur tambang ditunda.

Hal itu dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis di lapangan.

"Kemarin ada perubahan yang semula kita sudah mendatangkan excavator, namun dari pertimbangan-perimbangan teknis yang kita dapat dari unsur terkait.

Makanya hari ini kita akan merencanakan melakukan pembendungan sungai yang ada di aliran atas," ujar Adah kepada Tribunbanyumas.com.

Adah menjelaskan keputusan perubahan rancana tersebut diambil melalui berbagai pertimbangan dan evaluasi yang dirundingkan bersama stakeholder baik TNI Polri.

Maka dari itu upaya menunda menurunkan alat berat menjadi salah satu pertimbangan tersebut.

Adapun upaya selanjutnya adalah dengan melakukan pembendungan aliran sungai dan mengalihkannya ke tempat lain.

"Kami berharap dengan kondisi tersebut, sumber-sumber air yang masuk ke sumur sumur galian agak berkurang," katanya.

Baca juga: Insiden 8 Penambang di Banyumas Terjebak di Lubang Galian, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Hari kelima ini, progres penyedotan air di sumur-sumut galian sudah berkurang signifikan.

Namun Adah mengungkapkan pihaknya masih membutuhkan pompa-pompa air berkapasitas besar mengurangi debit air.

"Kami masih membutuhkan pompa-pompa air kapasitas besar sehingga kami berharap semakin banyak pompa air kapasitas besar untuk bisa mengurangi debit air lebih cepat," terangnya.

Sementara itu Kepala Laboratorium dan Peralatan DPU Banyumas, Ikbal Chanani mengatakan batalnya penggunaan alat berat karena kondisi tanah labil.

"Tanah labih, Kalau dipaksakan bisa terjadi evakuasi dalam evakuasi," terangnya.

Saat disinggung terkait keselamatan Tim SAR Gabungan dalam upaya pencarian delapan penambang emas ini.

Baca juga: 8 Penambang di Banyumas Belum Ditemukan, Basarnas Tak Bisa Menyimpulkan Kondisi Para Penambang

Tim SAR gabungan diminta berhati-hati, apalagi terkait air yang keluar, mengingat operasi pencarian sudah memasuki hari kelima dengan berbagai pertimbangan hal.

Pihaknya menghimbau pada tim-tim SAR gabungan agar hati-hati dalam pelaksanaan operasi SAR apalagi sampai meminum air atau keminum.

"Antisipasi kita karena ini sudah masuk hari ke lima, kita ambil pahitnya korban sudah meninggal dan sudah mengeluarkan gas," katanya.

Operasi SAR tetap akan dilakukan hingga hari ke tujuh, yakni hingga Selasa (1/8/2023).

Nantinya pihaknya juga akan kembali menurunkan tim dari ESDM mengukur level air guna mempertimbangkan upaya selanjutnya.

Pihaknya berharap masih fokus dipengeringan dari sumur-sumur ini.

"Kami berharap dengan air di level 1 saja, kita bisa asesmen untuk perkembangan selanjutnya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul UPDATE : Kondisi Tanah Labil, Tim SAR Tunda Operasikan Eskavator Cari 8 Penambang Emas di Banyumas

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas