Sudah 6 Hari 8 Penambang Emas Masih Terjebak di dalam Lubang, 4 Kendala Tim Basarnas Evakuasi Korban
Tim Basarnas Cilacap melakukan berbagai upaya termasuk mengalihkan air dari aliran sungai agar tidak kembali membanjiri galian tambang.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (31/7/2023) hari ini sudah enam hari sebanyak 8 penambang emas terjebak di lubang galian di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Namun ke delapan penambang tersebut belum juga berhasil dievakuasi dari dalam lubang.
Sejumlah kendala dialami tim Basarnas Cilacap dalam upaya evakuasi 8 korban tersebut.
Berikut beberapa kendala tim Basarnas seperti diungkap Kasi Operasi Basarnas Cilacap, Priyo Prayuda Utama.
Baca juga: Identitas 8 Penambang yang Terjebak di Tambang Emas Banyumas, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian
Masuknya Debit Air dari Aliran Sungai Hambat Proses Evakuasi
Kasi Operasi Basarnas Cilacap, Priyo Prayuda Utama mengatakan pihaknya hingga kini masih terus mengoptimalkan upaya evakuasi terhadap para korban.
"Sampai hari ini kami masih terus berusaha untuk mengevakuasi korban yang terjebak di sumur galian tambang," kata Priyo, dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (31/7/2023).
Kendati demikian, dalam prosesnya, pihaknya selalu menemukan kendala masuknya debit air dari aliran sungai di sekitar area tambang tersebut.
Tim Basarnas Cilacap melakukan berbagai upaya termasuk mengalihkan air dari aliran sungai agar tidak kembali membanjiri galian tambang.
"Namun memang kendala-kendala yang selalu kami temukan yaitu besarnya debit air yang masuk. Kami sudah berusaha untuk membendung aliran sungai yang mengaliri sekitar tambang, mulai dari hulu sungainya kita alihkan airnya," jelas Priyo.
Selain itu, terdapat pula pompa sedot air yang dioptimalkan penggunaannya hingga 24 jam nonstop.
Pompa-pompa ini diletakkan di sekitar area galian tambang untuk menyedot air yang membanjiri lokasi pengevakuasian.
Baca juga: Ketua Komisi VII DPR Pastikan Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas Lancar, Warga Gelar Ritual
"Dan pompa sedot air pun kita hidupkan 24 jam nonstop di setiap sumur yang ada di sekitar galian tambang," papar Priyo.
Mirisnya, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal karena volume air pun tidak turun secara signifikan.
"Sampai saat ini penurunan air tersebut tidak signifikan," tutur Priyo.