Fakta Mata Guru Diketapel Wali Murid hingga Buta, Pelaku Emosi Anaknya Ditegur Merokok di Sekolah
Berikut fakta-fakta dari Insiden mata seorang guru SMA diketapel wali murid hingga buta dilaporkan terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Insiden mata seorang guru SMA diketapel wali murid hingga buta dilaporkan terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Diketahui identitas korban bernama Zaharman (58), guru SMAN 7 Rejang Lebong, sementara pelakunya AJ(45).
Akibat ulah pelaku, bola mata Zaharman terluka parah hingga buta.
Adapun AJ kabur dari rumahnya setelah menganiaya guru dari anaknya itu.
Polisi meminta pelaku menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga: Orangtua Murid Ketapel Mata Guru SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu: Siswa dan Guru Trauma
Kronologi kejadian
Dirangkum dari TribunBengkulu.com, kasus bermula korban mendapati muridnya merokok di sekolah saat masih jam belajar.
Satu di antara anak yang ketahuan merokok adalah anak dari pelaku berinisial PDM (16).
PDM kemudian pulang ke rumah dan melapor telah dipukul oleh korban.
Tak terima, AJ yang emosi lantas mendatangi sekolah dengan berbekal ketapel dan senjata tajam.
Langkah AJ sempat dihentikan oleh satpam sekolah.
Namun, AJ tetap nekat dan akhirnya memasuki lingkungan sekolah untuk mencari Zaharman.
Tanpa basa-basi AJ langsung menarik ketapel dan mengarahkan pelurunya ke arah tubuh korban.
Mata korban terluka parah akibat terkena peluru dari ketapel.
Zaharman langsung dilarikan ke rumah sakit, sementara AJ kabur dan belum ditemukan hingga kini.
Baca juga: Diketapel Orangtua Siswa, Mata Guru Penjas SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu Hancur
Korban buta
Kepala SMAN 7 Rejang Lebong, Riswanto membenarkan insiden yang menimpa korban.
Ia mengatakan, Zaharman sudah menjalani operasi mata akibat lukanya di Rumah Sakit Ar Bunda, Kabupaten Rejang Lebong.
"Pecah bola matanya, terkait hal itu (kebutaan) kita belum bisa memastikan," ucap Riswanto, dikutip dari TribunBengkulu.com.
Riswanto melanjutkan, kejadian yang menimpa korban begitu cepat.
Berawal saat murid-murid teriak histeris, sedangkan korban saat ditemukan sudah dalam posisi tersungkur.
Bagian mata korban juga mengeluarkan banyak darah.
Kejadian membuat guru dan murid menjadi trauma.
"Benar-benar cepat tadi, tidak ada keributan sama sekali, tiba-tiba saja terjadinya. Suasana tadi benar-benar mencekam," imbuhnya.
Sementara anak kandung korban, Ilham Mubdi memastikan penglihatan ayahnya buta sebelah.
Kondisi mata yang terkena peluru dari ketapel rusak parah.
Akibatnya bola mata harus diangkat melalui operasi.
"Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," terang Ilham.
Ilham menambahkan, kini ayahnya terancam buta permanen.
Hal ini disebabkan karena mata korban sebelah kiri tidak sepenuhnya normal.
"Mata kiri sudah kabur karena katarak. Jadi ada kemungkinan buta dua-duanya," tandasnya.
Baca juga: 4 Oknum Guru dan 9 Pelajar Bully Seorang Siswi SMA di Bengkulu: Korban Ternyata Pengidap Autoimun
Polisi turun tangan
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Juda T Tampubolon membeberkan, pihaknya sudah turun tangan dalam kasus ini.
Ia sudah memintai keterangan PDM, anak pelaku yang ketapel mata korban.
PDM di hadapan petugas mengaku awalnya dipukul korban karena ketahuan merokok.
PDM lalu melaporkan perbuatan korban ke ayahnya.
Juda melanjutkan, timnya kini sedang mencari keberadaan pelaku.
"Bahkan petugas telah mendatangi keluarga pelaku (namun tidak ada) dan kami meminta agar pelaku dapat menyerahkan diri," tegasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunbengkulu.com/M Rizki Wahyudi/Suryadi Ayung Jaya/Jiafni Rismawarni)