"Kedua orang tua korban baru mengetahui setelah korban merengek tak bisa melepaskan kembali kaleng," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar

Melihat kondisi itu, ayah korban, Jajang, lantas berupaya melepaskan kaleng yang menjepit kepala anaknya.

Namun, di luar dugaan, kaleng biskuit itu tak mau lepas dari kepala sang anak.

Keluarga pun panik dan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soekardjo.

Namun, petugas Instalasi Gawa Darurat (IGD) yang saat itu menerima korban angkat tangan.

Petugas IGD menyarankan agar korban dibawa ke Unit Damkar BPBD Kota Tasikmalaya.

Jajang kemudian mendatangi Damkar BPBD Kota Tasikmalaya sekira pukul 21.00 WIB.

"Melihat kondisi tersebut, Regu 3 Damkar segera melakukan tindakan dan dalam kurun waktu sekitar 10 menit kaleng berhasil dilepas," ujar Ucu.

Dikatakan Ucu, saat menerima korban, jajarannya harus berpikir keras untuk melepas kaleng biskuit tanpa melukai kepala korban.

Akhirnya, petugas melakukan evakuasi menggunakan mesin gerinda kecil untuk memotong kaleng.

Sementara kepala korban dilindungi dengan pegangan sendok yang disisipkan antara kepala dan kaleng yang akan dipotong.

Dengan sangat hati-hati, petugas mulai memotong kaleng sambil dikucuri air agar tidak menimbulkan panas.

Baca juga: Kaleng Wafer Nyangkut di Kepala Bocah, Upaya Damkar Tasikmalaya Melepaskan Berlangsung Dramatis

"Setelah belahan dirasa cukup, petugas kemudian memuaikan diameter kaleng."

"Dengan perlahan kaleng diangkat akhirnya lepas," paparnya.

Setelah kaleng berhasil lepas dari kepala anaknya, Jajang pun tak kuasa menahan haru.

Ia menguncapkan terima kasih kepada petugas yang telah berhasil melepas kaleng biskuit yang menjepit kepala anaknya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Firman Suryaman)