Siswi SMP di Baubau Sultra Tidak Sadar 3 Hari Setelah Dipukul 7 Temannya: Awalnya Saling Ejek di WAG
Kepala SMP Sekolah Abdul Rahman mengatakan perundungan tersebut berawal dari sebuah kesalahpahaman di grup WhatsApp yang dibuat oleh mereka.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU - M (16), siswi SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) tiga hari tidak sadarkan diri diduga akibat jadi korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya di sekolah.
Kepala SMP Sekolah Abdul Rahman mengatakan perundungan tersebut berawal dari sebuah kesalahpahaman di WhatsApp grup (WAG) yang dibuat oleh mereka.
Awalnya terjadi saling ejek dengan kata-kata yang kurang wajar antara mereka.
"Karena ada kata-kata tidak sewajarnya, sehingga membuat salah seorang siswa tersinggungan," ujarnya, Kamis (3/8/2023).
Akibat ketersinggungan, lanjut dia, seorang siswi mengeluarkan beberapa kata ancaman pemukulan.
Kata dia, insiden perundungan itu terjadi usai pulang sekolah dan kejadian itu berlangsung di luar sekolah.
M diketahui dirundung tujuh orang teman sekelasnya.
Baca juga: Puluhan Anak di Kabupaten Sragen Berhenti Sekolah Karena Jadi Korban Bully
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ibu Korban Rustia, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/8/2023).
Rustia menjelaskan, anaknya menjadi korban Bullying secara fisik dengan mengalami tindak kekerasan.
"Dia dipukul sama teman-temannya," ucap Rustia sedih.
Sadar setelah 3 hari
M masih terbaring lemas. Ia tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Faga Husada.
"Alhamdulillah sekarang sudah sadar, barusan sadar," ucap Rustia.
Sampai saat ini ibunda M belum mendapatkan cerita apapun mengingat korban memiliki kepribadian tertutup.
Baca juga: Megawati Sindir Pihak yang Bully Sebutan Petugas Partai: Kenapa Enggak Bikin Aja Capres Sendiri?
"Dia itu tertutup dan penakut, jadi tidak pernah bercerita," kata Rustia menjelaskan.
Rustia menjelaskan, anaknya menjadi korban bullying secara fisik dengan mengalami tindak kekerasan.
Penulis: La Ode Muh Abiddin
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Penjelasan Kepala Sekolah di Baubau Sulawesi Tenggara Terkait Dugaan Perundungan Seorang Siswi