Peduli Seni Budaya Nusantara, Pawarta Jogja, Banhubda DIY dan Kagama Gelar Pentas Ketoprak
Ketoprak yang disutradarai Agus Marsudi tersebut didukung sejumlah artis dan pelawak terkenal seperti Marwoto, Den Baguse Ngarso, dkk.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paguyuban Warga Yogyakarta di Jakarta (Pawarta), Badan Penghubung Daerah (Banhubda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Depok, menggelar seni tradisi ketoprak di ruang auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, belum lama ini.
Dalam keterangan yang diterima, Rabu (9/8/2023), acara kali ini berjudul “Damar Wulan Feat Minak Djinggo”.
Ketoprak yang disutradarai Agus Marsudi tersebut didukung sejumlah artis dan pelawak terkenal seperti Marwoto, Den Baguse Ngarso, dkk.
Selain itu, beberapa pejabat seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Dubes Jerman Ina Lepel, Dubes Belanda Lambert Grijns, hingga Dirjen Amerika & Eropa Umar Hadi turut hadir dalam acara kali ini.
Baca juga: 4 Destinasi Wisata Budaya di Ancol yang Menarik untuk Dikunjungi, Termasuk Pasar Seni
Pentas dihadiri oleh ratusan penonton.
Sejumlah pejabat publik hadir dan menyaksikan pertunjukan, di antaranya Kepala Badan Intelijen Daerah DIY, Sekretaris DPRD Yogya, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga BPJS, direktur-direktur BUMN, dan beberapa pejabat lainnya.
Ketoprak juga dimeriahkan oleh penampilan istimewa Kagama Beksan Jabodetabek (KBJ) yang mempersembahkan tari “Glipang” sebagai bagian pembuka acara, dan tari “Jejer Jaran Dhawuk” yang menjadi bagian cerita ketoprak.
Untuk semakin menghangatkan suasana, KBJ mengajak serta para duta besar dan tamu undangan yang hadir untuk ikut menari.
Ketua panitia pentas yang juga merupakan Ketua Harian Pawarta Yogyakarta, Suryo Purnomo mengatakan pagelaran ketoprak dihelat dalam rangka menyambut KTT ASEAN 2023, yang bertujuan berperan serta ikut hambangun Negeri Yogyakarta, menjaga kelestarian budaya nusantara, dan merajut seni tradisi untuk mempererat persatuan bangsa.
"Insya Allah pagelaran ini akan mampu memberikan pesan kepada generasi muda anak-anak bangsa kita agar tumbuh kepedulian kepada seni budaya kita sendiri, sehingga bersedia ikut merawatnya. Dengan demikian diharapkan seni tradisi tidak hilang tergerus zaman, dan dikalahkan oleh budaya asing," jelas Suryo.
Sementara itu, Ketua Kagama Depok, Sriyanto, dalam sambutannya mengatakan ada pesan sangat menarik dari kisah yang dipentaskan, yaitu menjaga persatuan sangatlah di dalam perbedaan.
Jangan bermusuhan dikarenakan perbedaan. Justru perbedaan adalah modal sosial, sekaligus modal politik untuk memperkuat Nusantara.
Baca juga: Profil Wishnutama, Terima Tanda Kehormatan Bintang Budaya dari Jokowi, Mantan Menparekraf
Sriyanto menambahkan, pada pentas pentas ketoprak tersebut panitia juga menyediakan booth di depan meja registrasi buat kawan-kawan UKM yang berjualan makanan dan minuman tradisional, serta kerajinan.
"Mewakili Kagama Depok, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga acara bisa berjalan sukses."
"Kagama Depok setiap tahun berupaya menyelenggarakan kegiatan seni budaya yang melibatkan berbagai komunitas maupun instansi, salah satunya dengan Pawarta Jogja dan Banhubda DIY," pungkas Sriyanto.
Pagelaran ketoprak yang diserahkan penyelenggaraaanya kepada Primasis selaku EO tersebut, didukung oleh sejumlah sponsor, yaitu BCA, Djarum Foundation, Permodalan Nasional Madani, Inti Sumber Baja Sakti, Bank Indonesia, , Gunung Raja Paksi Steel, Indofood, BPJS Kesehatan, Gunung Prisma Baja, Catur Mitra Sukses Makmur, Patra Jasa, Makmur Utama, Yodya Karya, Viva Cosmetic dan Kiky Katering.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.