Pengantin di Palembang Kabur usai Resepsi, Ternyata Punya Utang dengan WO hingga Rp 21 Juta
Pengantin baru di Palembang, Sumatera Selatan viral di media sosial lantaran melarikan diri usai memiliki utang dengan pihak wedding organizer.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Cerita pengantin baru asal Palembang, Sumatera Selatan diduga kabur setelah menikah pada Juni 2023, viral di media sosial.
Pasangan itu ternyata memiliki utang sebesar Rp 21,7 juta pada sebuah wedding organizer (WO) yang membantu acara pernikahan mereka.
Dari tayangan video yang diunggah akun Instagram @musiwedding, pasangan bernama Candra dan Dila terlihat mengenakan pakaian pengantin dengan nuansa ungu muda.
Keterangan dalam video tersebut menjelaskan, kedua mempelai itu kini melarikan diri dan meninggalkan utang dengan pihak penyelenggara hingga puluhan juga rupiah.
“DICARI ORANG HILANG ATAS NAMA DILA ALAMAT DUSUN GASING LAUT BANYUASIN. DICARI KARENA BELUM MEMBAYAR UANG ACARA AKAD RESEPSI SIANG MALAM YANG DILAKSANAKAN AWAL JULI 2023 SEBESAR 21,7 JUTA DARI TOTAL PAKET 30 JUTA."
"MENGHILANG SEMENJAK H+2 ACARA. JIKA ADA YG MELIHAT MOHON HUBUNGI KAMI. MKSH...!,” tulis pemilik akun @musiwedding.
Berdasarkan pantauan dari Tribunnews.com, akun tersebut telah mengunggah tiga video terkait permasalahan Dila dan Candra.
Postingan tersebut pun ramai dikomentari warganet yang ikut geram dengan kedua mempelai yang kini dijuluki dengan sebutan 'nikah elite bayar sulit.'
Saat dikonfirmasi, Founder Sanggar Musi, Heri mengatakan beberapa bulan lalu kedua mempelai sudah membayar uang muka (DP) sebesar Rp 2 juta atau Rp 3 juta untuk mengambil paket pernikahan.
Dikatakan Heri, Dila dan Candra bahkan sempat ragu untuk membuat acara satu atau dua hari.
Pihak Heri pun menyarankan agar Dila dan Candra memilih paket pernikahan sesuai dengan kemampuan.
Lalu, Dila dan Candra memilih paket tanpa tenda dan hanya mengambil dekorasi, make up, dan baju pengantin.
Namun, beberapa hari sebelum acara digelar, keduanya berubah pikiran dan memilih paket dengan total keseluruhan biaya mencapai Rp 30 juta.
"Kemudian kita kan lagi ke Semarang, Solo dan Yogyakarta, jadi kita tetap komunikasi via telepon dan WhatsApp."