Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso Akhirnya Mundur, karena Nyaleg atau Ada Dugaan Pungli di BLP?
Kali ini, Rahmat Santoso mundur sebagai Wabup karena menurutnya di Pemkab Blitar banyak dugaan pungutan liar (pungli).
Penulis: Dewi Agustina
Namun, yang perlu diantisipasi justru dugaan pungli di proyek pengadaan barang yang diungkap oleh Rahmat.
"Itu harus dilaporkan ke penegak hukum atau meski tanpa dilaporkan mestinya penegak hukum langsung menindaklanjutinya," tegas Trianto.
Ancam Mundur karena Ajudan Istri Dimutasi
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso marah atas langkah Bupati Blitar Rini Syarifah yang melakukan mutasi besar-besaran Aparatur Sipil Negara (ASN) tanpa melibakan dirinya.
Mutasi ASN itu termasuk menyasar ajudan istrinya, Venina Santoso, Riana.
Rahmat Santoso bahkan mengancam mundur dari kursi Wakil Bupati apabila mutasi terhadap ajudan istrinya itu tidak dibatalkan.
Mutasi terhadap 640 ASN itu dilakukan Rini Syarifah pada Senin (2/1/2022) kemarin.
"Kalau sampai enggak balik hari ini aku mundur. Buat saya gak ada perlunya. Kalau enggak balik hari ini, saya akan langsung mengundurkan diri," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (3/1/2022), dikutip dari Surya.
Menurut Santoso, mutasi terhadap ajudan istrinya itu dilakukan tanpa pemberitahuan kepada dirinya maupun sang istri.
Wakil Bupati asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menilai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah bertindak melebihi batas karena tidak melibatkan dirinya terkait mutasi.
"Saya tidak pernah ikut campur soal yang lain-lain tapi BKD sudah di luar batas. Riana itu ikut aku, kemudian tanpa pemberitahuan dipindah. Saya Wakil Bupati lho, masak saya kalah sama Fikri sama Biyan (dua orang yang dianggap lingkaran dekat bupati)," ungkapnya.
Selama ini Riana yang merupakan ajudan Venina Santoso juga telah bekerja dengan baik.
Kata Santoso, Riana juga tidak menginginkan posisinya sebagai ajudan digantikan orang lain.
"Saya tidak pernah kecewa dengan yang lain-lain tapi ajudan istri saya tahu-tahu dipindah dan tidak pernah membicarakan dengan saya dulu. Tahu-tahu digeser. Padahal Riana tidak mau digeser. Dan itu sebetulnya masalah sepele," kata Rahmat.
Rahmat Pernah Diperiksa KPK
Rahmat Santoso pernah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap yang menjerat mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.