Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso Akhirnya Mundur, karena Nyaleg atau Ada Dugaan Pungli di BLP?
Kali ini, Rahmat Santoso mundur sebagai Wabup karena menurutnya di Pemkab Blitar banyak dugaan pungutan liar (pungli).
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Rahmat Santoso akhirnya benar-benar mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati (Wabup) Blitar.
Rahmat Santoso telah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke gedung DPRD Kabupaten Blitar,
Senin (14/8/2023) kemarin.
Sebelumnya tepatnya 1,5 tahun lalu, pada 2 Januari 2022 Rahmat memang pernah mengancam akan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Blitar.
Ketika itu Rahmat mengancam mundur karena ajudan sang istri Venina Puspasari Santoso, Riana dimutasi ke kecamatan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah.
Baca juga: Ancam Mundur karena Ajudan Istri Dimutasi, Wabup Blitar Rahmat Santoso Punya Harta Rp19,3 Miliar
Ajudan sang istri, Riana adalah salah satu dari ASN yang dimutasi.
Rahmat tak terima karena mutasi besar-besaran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilakukan Bupati Blitar Rini Syarifah tanpa melibatkan dirinya.
Rahmat Santoso bahkan mengancam mundur dari kursi Wakil Bupati apabila mutasi terhadap ajudan istrinya itu tidak dibatalkan.
Mutasi terhadap 640 ASN itu dilakukan Rini Syarifah pada Senin (2/1/2022).
"Kalau sampai enggak balik hari ini aku mundur. Buat saya gak ada perlunya. Kalau enggak balik hari ini, saya akan langsung mengundurkan diri," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (3/1/2022), dikutip dari Surya.
Bupati Rini Syarifah akhirnya membatalkan SK mutasi itu dan mengembalikan ajudan Rahmat sehingga Rahmat batal mundur.
Kembali ke surat pengunduran diri Rahmat Santoso.
Kali ini, Rahmat Santoso mundur sebagai Wabup karena menurutnya di Pemkab Blitar banyak dugaan pungutan liar (pungli).
Baca juga: Viral Dugaan Pungli di KUA Deli Serdang, Minta Rp 600 Ribu untuk Urus Buku Nikah, Petugas Membantah
Senin (14/8/2023) siang kemarin, tiba-tiba Rahmat Santoso mendadak mendatangi gedung DPRD Kabupaten Blitar.
Kedatangan Rahmat mengejutkan para penghuni gedung wakil rakyat itu karena saat itu tidak ada acara rapat rutin.