Viral Orang Tua Siswa Kecewa Anaknya Tak Diikutkan Lomba Gerak Jalan, Padahal Sudah Sebulan Latihan
Orang tua siswa di SDN Luwu, Sulawesi Selatan kecewa anaknya tidak diikutkan lomba gerak jalan, diduga karena tidak membeli sepatu dari sekolah.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM – Salah satu orang tua siswa di SDN 231 Padang Assempereng di Kelurahan Padang Sappa, Kecamatan Ponrang keliru, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengaku kecewa setelah anaknya tidak diikutkan lomba gerak jalan dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI.
Padahal buah hatinya itu sudah berlatih selama satu bulan.
Orang tua siswa bernama Irawati Abdullah mengungkapkan kekesalannya di media sosial Facebook.
Dalam unggahannya di akun pada beberapa waktu lalu, Irawati mengaku kesal lantaran anaknya tidak diikutkan lomba gerak jalan pada Minggu (13/8/2023).
Sang anak hanya bisa menonton teman-temannya di pinggir jalan.
"Kecewa banget sama sekolahnya. Katanya sekolah percontohan. Tapi tidak punya hati nurani. Masa tega-teganya anak sudah latihan selama satu bulan. Sudah korban waktu, tenaga, dan materi. Tapi pas hari H nya cuman dibilang cadangan dan disuruh ikut di belakang," kata Irawati dalam unggahannya di Facebook.
Menurut Irawati, anaknya hanya ingin mengikuti lomba seperti teman-teman lainnya.
Namun, Irawati menuturkan sang anak tidak diikutsertakan karena diduga tidak membeli sepatu dari pihak sekolah.
Karena batal ikut lomba, kata Irawati, kini anaknya down.
"Atau gara2 beli sepatu diluar bukan di sekolahmu makanya muanak tirikan anakku, knp klu sudah cukup ank2 knp masih diikutkan jg latihn, masih musuru beli berlengkpn. guru tak berperasaan. "
"Massiara ka dikka lihat anak ku dikka (kasihan sekali anak ku kasian)."
"Tahan malu tahan air mata. SD percontohan tapi bikin kecewa," sambungnya.
Kepala Sekolah Membantah Tudingan Soal Sepatu
Kepala sekolah SDN 231 Padang Assempereng Sappa, Hj Isra, menanggapi unggahan Irawati Abdullah soal anaknya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN 231 Padang Sappa Hj Isra pun membantah tuduhan kalau anak tersebut tak diikutkan karena tak membeli sepatu di sekolah.
"Tidak benar kalau gara-gara tidak beli sepatu di sekolah," ujarnya,Minggu (13/8/2023), dikutip dari TribunLuwu.
Ia menegaskan anak tersebut memang masuk ke dalam barisan cadangan gerak jalan.
Kata Isra, anak tersebut ikut di belakang tim gerak jalan sekolahnya.
Namun secara tiba-tiba, orang tua anak tersebut menariknya keluar dari barisan.
"Iye, memang benar kalau anak kita itu masuk ke dalam cadangan gerak jalan. Karena kita memang sudah siapkan 1 orang putri dan 1 orang putra saat lomba gerak jalan," jelasnya,
"Sebelum masuk memang langsung ditarik sama orang tuanya," tutupnya.
Kepala Dinas Pendidikan Tegur Pihak Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Hasbullah, mengaku sudah mengetahui kejadian yang kini menjadi sorotan tersebut.
Hasbullah menyebut tindakan yang dilakukan guru di SD 231 Padang Assempereng di Kelurahan Padang Sappa, Kecamatan Ponrang tidak bisa dibenarkan.
"Sekolah anak kita itu SD 231 Padang Assempereng. Saya sudah tegur itu guru dan kepala sekolahnya. Tindakan seperti itu tidak dibenarkan.”
“Lewat Korwil, saya sudah sampaikan, unruk menegur kepala sekolahnya," ujar Hasbullah, dikutip dari TribunLuwu.
Terkait alasan siswa tersebut tidak diikutkan karena tidak membeli sepati dari pihak sekolah, Hasbullah pun buka suara.
Ia mengatakan seharusnya pihak sekolah tidak membebankan orang tua siswa dengan kebijakan tersebut.
"Alasannya karena sepatu. Kami sudah terangkan dari awal. Jangan sekali-kali memberatkan orang tua siswa. Makanya pakai seragam sekolah," tambahnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunSumsel.com/Weni Wahyuny/ Aggi Suzatri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.