Kebutuhan Produksi Garam Nasional Tuntut Peningkatkan Kapasitas
Daerah Sampang, kata Sutriyadi, dikenal sebagai salah satu produsen garam terbesar di wilayah Madura bahkan di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Jatim, Sutriyadi menuturkan peningkatan kapasitas sangat penting untuk memenuhi kebutuhan produksi garam nasional yang semakin meningkat.
Daerah Sampang, kata Sutriyadi, dikenal sebagai salah satu produsen garam terbesar di wilayah Madura bahkan di Indonesia.
"Kebutuhan produksi garam nasional itu menuntut kita untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas. Dalam prakteknya, kita akan melakukan pengawalan, pendampingan terhadap mereka agar teori yang disampikan pada malam hari ini bisa di praktekkan," tutur Sutriyadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sutriyadi dalam diskusi 'Jumat Manis' tentang peningkatan kapasitas pengelolaan garam yang digelar Komunitas Nelayan Pesisir Jawa Timur dukung Ganjar Pranowo.
Acara tersebut berlangsung di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Sutriyadi berharap melalui diskusi dan tambak garam yang luas di Sampang, para petani dan generasi muda dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang akan membantu meningkatkan produktivitas garam.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para nelayan di wilayah pesisir dalam mengelola garam agar produktivitas mereka meningkat.
"Diskusi ini tentang peningkatan kapasitas pengelolan garam. Melibatkan petani garam, generasi muda yang ada di daerah pesisir," kata Sutriyadi.
Diskusi ini dihadiri oleh narasumber yang berpengalaman di bidangnya, dengan tujuan memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih baik kepada peserta.
Narasumber Khorofi menyatakan bahwa peserta diskusi diajarkan bagaimana menciptakan garam berkualitas yang mampu bersaing di pasar internasional, serta belajar dalam memproduksi garam dengan metode-metode modern, selain dari cara konvensional.
"Diskusi ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi pertukaran pengalaman dan ide antar para nelayan, sehingga kolaborasi yang lebih baik dapat terbentuk," katanya.
Sutriyadi menyatakan optimis petani garam di Indonesia ke depan ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden peridoe 2024-2029, akan lebih maju, sejahtera dan melakukan produksi garam meningkat.
Hal itu dikarenakan sangat responsif terhadap kebutuhan petani garam hingga nelayan.