Update Kasus Bayi Tertukar di Bogor: Dian Jalani Tes DNA, 5 Nakes RS Sentosa Dinonaktifkan
Kabar terbaru dari kasus bayi tertukar di Bogor: Dian akhirnya mau menjalani tes DNA. RS Sentosa menonaktifkan lima tenaga kesehatan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Polemik bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya menemui titik terang setelah Dian mau menjalani tes DNA.
Tes DNA terhadap Dian dan suaminya dilakukan di Puslabfor Polri, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023).
Dian mendatangi Puslabfor Polri sekitar pukul 10.00 WIB dan keluar gedung pukul 10.58 WIB.
Kuasa hukum Dian, Michael Sigalingging mengatakan kliennya enggan disorot kamera karena masih mengalami beben psikis.
Sebab, selama setahun ini, Dian diduga merawat bayi yang bukan anak kandungnya.
Baca juga: Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Hari ini Dua Ibu Jalani Tes DNA di Sentul dan RSCM
Bayi Dian diduga tertukar dengan bayi Siti Mauliah lantaran keduanya melahirkan di hari dan tempat yang sama.
"Secara psikologis dan mental sih, karena ini kan permasalahannya dugaan tertukarnya ini kan bukan barang, ini kan anak, itu yang harus kita cermati sama-sama."
"Jadi dari pihak ibu, ayah dan anak juga tidak mau ke depannya kalau ada media kan meninggalkan jejak digital ya, mungkin itu yang membuat klien kami nggak mau muncul di media," ungkap Michael Sigalingging, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Kedua bayi laki-laki yang diduga tertukar juga melakukan tes DNA di Puslabfor Polri.
Menurut Michael Sigalingging, hasil dari tes DNA akan keluar 3 sampai 7 hari ke depan.
"Informasi di dalam sih tiga sampai tujuh hari ya (hasilnya keluar). Ini kan difasilitasi Polres Bogor, kita follow up ke Polres Bogor nanti seperti apa," bebernya.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Sentosa, Bogor telah menonaktifkan lima bidan dan perawat yang diduga lalai sehingga mengakibatkan bayi tertukar.
Baca juga: Bayi 2 Bulan Kritis Dirawat di NICU RSAB Harapan Kita, Diduga Gara-gara Salah Beri Susu Formula
Para tenaga kesehatan yang dinonaktifkan sedang bertugas ketika kedua bayi lahir pada 18 Juli 2022.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djak menyatakan ada 15 tenaga kesehatan yang diperiksa dan setelah didalami ada lima nakes yang dianggap lalai.
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja."
"Sementara yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," tuturnya, Minggu (20/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Gelang Bayi Tertukar
Kasus bayi tertukar ini bermula saat petugas kesehatan di RS Sentosa Bogor yang lalai sehingga menyebabkan gelang bayi dengan nama Dian tertulis dobel.
Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menjelaskan tidak ada gelang bayi yang tertukar, sehingga dua bayi laki-laki yang lahir pada hari yang sama dipasang gelang kaki atas nama Dian.
Hal ini membuat Dian merasa anak yang selama ini dirawat merupakan anak kandungnya.
Baca juga: Bayi Laki-laki Diduga Tertukar, Siti Mauliah Senang Dian Mau Tes DNA, Dilakukan Pekan Depan di RSCM
Rusdy Ridho menyatakan Siti Mauliah dan Dian menjadi korban kelalaian petugas kesehatan RS Sentosa Bogor.
"Pihak keluarga satunya (Dian) tidak mau tes DNA karena merasa anak mereka."
"Tidak ada bukti yang mengarah telah tertukar karena gelang dipakai atas nama mereka sendiri. Sementara gelang yang di Ibu Siti juga nama mereka," paparnya, Rabu (16/8/2023).
Menurutnya pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor harus bertanggung jawab atas permasalahan ini, karena merugikan keluarga Siti Mauliah dan Dian.
Ia sebagai kuasa hukum Siti Mauliah akan melaporkan manajemen RS Sentosa Bogor.
"Kenapa bisa dobel? Ini ada menajemen yang buruk tidak melakukan SOP yang benar. Kami akan menggugat kerugian yang sudah dialami klien kami," sambungnya.
Selain melaporkan kasus ini, Rusdy Ridho juga meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan pendampingan secara psikologis kepada Siti dan Dian.
Baca juga: Bayi Milik Siti Mauliah dan Dian Diduga Tertukar, Plt Bupati Bogor Meminta Kedua Pihak Tes DNA
Siti Mauliah Menangis saat Melihat Bayi Kandungnya
Sementara itu, Siti Maulah yang bayinya tertukar di Kabupaten Bogor mengaku, tidak memiliki ikatan batin dengan bayi yang selama setahun ini dirawatnya.
Meski demikian, Siti Mauliah tetap merawatnya seperti anaknya sendiri.
Wanita asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini terus berjuang agar bayi kandungnya dapat kembali ke pangkuan.
Siti Mauliah mulai berjuang menemukan bayi kandungnya sejak empat bulan setelah melahirkan.
Siti Mauliah sempat mendatangi rumah Dian secara diam-diam dan melihat langsung bayi kandungnya.
"Sampai di sana saya nangis, sampai ditanya oleh keluarga Pasien B," tutur Siti Mauliah.
Menurut Siti Mauliah, wajah bayi yang dirawat Dian sangat mirip dengan wajah suaminya.
"Padahal itu bayi saya," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Reynaldi Adrian/Vivi Febrianti) (Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)