Soal Bayi yang Tertukar, Kata Pengacara Dian hingga KPAI Minta Rumah Sakit Tanggung Jawab
Inilah kabar kabar terbaru soal bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat. Terbaru, Dian akhirnya mau melakukan tes DNA
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
Dalam kasus ini, ada lima tenaga kesehatan (nakes) di dinonaktifkan oleh RS Sentosa karena diduga lalai hingga mengakibatkan bayi tertukar.
Lima orang yang dinonaktifkan tersebut, merupakan merupakan nakes yang bertugas ketika dua bayi tersebut lahir pada 18 Juli 2023.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djak, menyatakan ada 15 tenaga kesehatan yang diperiksa dan setelah didalami ada lima nakes yang dianggap lalai.
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja."
"Sementara yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," tuturnya, Minggu (20/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Tak Ada Gelang Tertukar
Saat dua bayi lahir tersebut, nakes menuliskan dua nama bayi menggunakan nama yang sama, Dian.
Rusdy Ridho menjelaskan tidak ada gelang bayi yang tertukar, sehingga dua bayi laki-laki yang lahir pada hari yang sama dipasang gelang kaki atas nama Dian.
Hal ini membuat Dian merasa anak yang selama ini dirawat merupakan anak kandungnya.
Rusdy Ridho menyatakan Siti Mauliah dan Dian menjadi korban kelalaian petugas kesehatan RS Sentosa Bogor.
"Pihak keluarga satunya (Dian) tidak mau tes DNA karena merasa anak mereka."
"Tidak ada bukti yang mengarah telah tertukar karena gelang dipakai atas nama mereka sendiri. Sementara gelang yang di Ibu Siti juga nama mereka," paparnya, Rabu (16/8/2023).
Ia juga menyebut, pihak RS Sentosa Bogor harus bertanggung jawab karena merugikan Siti dan Dian.
Ia sebagai kuasa hukum Siti Mauliah akan melaporkan manajemen RS Sentosa Bogor.
"Kenapa bisa dobel? Ini ada menajemen yang buruk tidak melakukan SOP yang benar. Kami akan menggugat kerugian yang sudah dialami klien kami," sambungnya.