Gubernur Sumatera Barat Batal Orasi Ilmiah di UIN Bukittinggi Karena Ditolak Mahasiswa
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tadi dan akibatnya Mahyeldi tidak jadi memberikan materi.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Kehadiran Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi ditolak mahasiswa, Selasa (22/8/2023).
Mahyeldi saat itu hendak memberi materi dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) mahasiswa baru UIN Bukittinggi.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Wajibkan ASN Pemprov Sumbar Absen Subuh: Supaya Tidak Terlambat, Cukup via WA
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tadi dan akibatnya Mahyeldi tidak jadi memberikan materi.
Presiden Mahasiswa Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki mengatakan Mahyeldi ditolak terkait polemik Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terjadi di Air Bangis, Pasaman Barat.
"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujar Ahmad Zaki saat dihubungi, TribunPadang.com.
Dia mengatakan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar dalam polemik itu.
Apalagi, kata Zaki , Mahyeldi mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.
Ditambah pula saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat saat pemulangan paksa massa aksi.
"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujar Zaki.
Zaki menambahkan, secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.
Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.
Viral di media sosial
Penolakan Mahyeldi tersebut menjadi viral di media sosial.
Video itu beredar beberapa potong yang direkam dari berbagai lokasi yang berbeda.
Dalam video terlihat beberapa mahasiswa naik ke panggung, persis di depan Mahyeldi menyampaikan beberapa tuntutan.