Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tragis, 3 Siswa SMP Tewas usai Motornya Adu Banteng dengan Gran Max, Sempat Tersesat di Jalan

Tiga siswa SMP di Karanganyar tewas setelah motor yang dikendarai adu banteng dengan Gran Max. Sebelum kecelakaan, mereka sempat tersesat di jalan.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Tragis, 3 Siswa SMP Tewas usai Motornya Adu Banteng dengan Gran Max, Sempat Tersesat di Jalan
Kolase Tribunnews.com
ilustrasi kecelakaan - Tiga siswa SMP di Karanganyar tewas setelah motor yang dikendarai adu banteng dengan Gran Max. Sebelum kecelakaan, mereka sempat tersesat di jalan. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami tiga siswa SMPN 1 Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Mereka tewas dalam kecelakaan adu banteng dengan Gran Max yang terjadi di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (21/8/2023).

Dua orang tewas di lokasi kejadian, sedangkan satu lainnya meninggal dunia di rumah sakit keesokan harinya.

Adapun identitas ketiga siswa SMP itu yakni Rafi Nuur Aziz dan Fahri Aditya.

Mereka merupakan warga Tebuireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono.

Sementara satu korban tewas lainnya, Satria Surya Pradana, warga Ngadirejo, Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono.

Baca juga: Fakta Kecelakaan Maut di Sukoharjo: Kronologi Kejadian, 3 Siswa SMP Tewas, Sopir Tak Punya SIM A

Kemudian satu korban lain, yakni Hilda, saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Mengutip TribunSolo.com, sedianya, keempat siswa SMP itu hendak mengikuti turnamen futsal di Kabupaten Karanganyar.

Hal itu disampaikan oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Joko Purwanto.

Joko mengatakan, empat siswa tersebut tidak berangkat bersama-sama dengan rekan setim.

Mereka berangkat bersama dari Jumapolo ke lokasi turnamen futsal yang berada di Jatipuro sekira pukul 20.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor.

"Mereka tidak bersama-sama dengan rekan setim yang lain yang sudah berangkat lebih awal untuk melakukan latihan di sekitar lokasi turnamen," jelas Joko.

Joko menjelaskan, para korban kurang begitu paham jalur dari Jumantono ke Jatipuro.

Bahkan, kata dia, para korban sempat tersesat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas