Motif Sopir Dekanat FMIPA UNS Pukul Mahasiswa, Pihak Kampus Serahkan Kasus Kekerasan ke Polisi
Terungkap motif pemukulan yang dilakukan sopir dekanat FMIPA UNS ke mahasiswa. Pelaku memiliki dendam pribadi ke pelaku.
Editor: Abdul Muhaimin
Sebelumnya, Umam mengaku jadi korban pemukulan dan ancaman pembunuhan dari seorang tenaga kependidikan (tendik), Rabu (23/8/2023) sore.
Umam ditemani oleh kakak tingkatnya, M. Khairil Ibadu Rahman melaporkan tindakan tersebut ke Mapolresta Solo.
Saat ditemui, korban mengaku mendapatkan lima kali pukulan yang mendarat di bagian wajah.
Kejadian pemukulan pertama kali terjadi di dalam mobil Dekanat disaksikan oleh dua pejabat Dekanat FMIPA.
Itu usai korban dipanggil oleh pihak rektorat setelah mengadakan acara pengenalan organisasi mahasiswa.
"Kita dijemput oleh sopir untuk ke rektorat. Setelah dari sana kita beranjak untuk pulang, nah di situ kejadiannya. Di perjalanan pulang saya duduk di depan, samping saya adalah pelaku dan di belakang saya adalah dekan dan wakil dekan," ujar Umam saat ditemui di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023) siang.
Baca juga: Dugaan Korupsi di UNS Solo, Penyimpangan Dana hingga Kuota Mahasiswa Jalur Mandiri Dilebihkan
"Di situ sopir bertanya, mas orang mana. Saya jawab saya orang Tangerang, dia jawab kamu tahu nggak atitute orang Solo itu kaya gimana? Sini saya ajari, langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan. Kemudian dari Dekanat bilang sudah-sudah jangan memakai kekerasan," tambahnya.
Tidak sampai di situ, Umam mengaku kembali mendapatkan pemukulan dan juga ancaman pembunuhan dari pelaku.
"Setelah sampai di fakultas saya kembali didatangi dan ditonjok di rahang sebelah kanan juga, dia menggunakan tangan kiri. Saya mundur karena reflek menjauh terus dia bilang kamu diam, diam kamu. Kemudian saya ditonjok lagi dan dipegang baju saya dan didorong," kata dia.
Kejadian tersebut diakui Umam berada di area fakultas tepatnya di taman dekat Masjid.
Di lokasi yang sama, korban mengaku mendapat ancaman akan dibunuh yang sempat ia rekam dengan rekaman suara.
"Diancam dan kemudian akan dibunuh, kemudian dipukuli di sebelah dahi dan rahang juga, kemudian di paha sebelah kanan dan kaki sebelah kanan. Dan yang paling saya ingat ketika dia menjambak rambut saya dan mengatakan 'saya bunuh kamu'," ungkap Umam.
Umam menerangkan bahwa saat kejadian ada dua mahasiswa dan satu satpam yang menyaksikan.
Karena kejadian itu, bersama dengan mantan Ketua BEM FMIPA, Umam melaporkan insiden pemukulan itu Mapolresta Solo.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengakuan Pelaku Pemukulan Ketua BEM FMIPA UNS Solo, Sebut Ada Masalah Pribadi