Fakta Kuli Bangunan Tega Bunuh Dosen UIN Surakarta: Disebut Tukang Amatiran, Pembunuhan Direncanakan
Berikut fakta tewasnya dosen UIN Surakarta yakni karena dihujat tukang amatiran hingga pembunuhan sudah direncanakan pelaku.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Daryono
"Tukang kok amatiran," setidaknya itu kata-kata yang diucapkan korban yang masih diingat pelaku.
Kata-kata itu kemudian membuat pelaku merasa sakit hati.
Padahal Dwi menganggap dirinya sudah bekerja dengan baik.
Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Dosen UIN Surakarta, Diduga Tewas Dibunuh, Ditemukan Luka Sayatan
Kemudian pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskannya dengan cara menghabisi nyawa korban.
Sebenarnya, pelaku sudah merencanakan pembunuhan sejak Senin (21/8/2023) tetapi baru terlaksana pada Rabu (23/8/2023).
"Pelaku sempat tidak berani untuk menghabisi korban, selang dua hari tepatnya, Rabu (23/8/2023) malam, pelaku sudah berniat untuk menghabisi nyawa korban," terangnya.
Pelaku mengambil pisau yang ia bawa dari rumahnya.
Kemudian pelaku memakai sarung tangan medis serta menggunakan buff yang menutupi wajah pelaku yang pelaku simpan di rumahnya.
Lalu di malam itulah pelaku ini beraksi membunuh, atau merampas nyawa korban.
Selain membunuh, Dwi juga mengambil harta benda korban.
"Pelaku mengambil HP, laptop, dan uang korban," kata Sigit.
Terancam Hukuman Mati
Akibat perbuatannya, Dwi pun terancam hukuman mati.
Hal tersebut lantaran Dwi disangkakan dengan Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP atau Pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat (3).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.