Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Sosok Pembunuh Dosen UIN Surakarta - Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor

Berikut berita populer regional mulai terungkapnya sosok pembunuh dosen UIN Surakarta hingga hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Populer Regional: Sosok Pembunuh Dosen UIN Surakarta - Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional mulai terungkapnya sosok pembunuh dosen UIN Surakarta hingga hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor. 

Dan dari dalam sebuah ruangan, keluarlah seorang wanita yang mengenakan sarung untuk menutupi badannya.

"Apa maksud kau disini ha?" terdengar suara dari video.

Wanita bersarung terlihat berteriak "Sayang, sayang sudah," sambil menangis.

Pada video juga terlihat seorang pria lain yang diduga menjadi selingkuhan si wanita.

Pria berkaos merah terlihat berteriak "kau ngapa disini ?"

Wanita itu kembali menjawab "sayang sudah sayang".

Terlihat dari video tersebut laki-laki berbaju merah dengan nada yang cukup keras mengatakan "kau ngapa disini ?, Kau bukan bini aku lagi"

Berita Rekomendasi

"Kau dak malu kau,' ucap pria dalam video.

Menurut info yang beredar video suami yang memergoki istri yang diduga sedang selingkuh tersebut terjadi di jalan Barito Kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Baca selengkapnya.

3. Akses Jalan Ditutup Tembok Tinggi oleh Tetangga, Pemilik Indekos Kebingungan untuk Keluar Rumah

Indekos di Kampung Sukabirus, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, tepat di depan pintu keluar masuk ditembok tetangganya.
Indekos di Kampung Sukabirus, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, tepat di depan pintu keluar masuk ditembok tetangganya. (Tribun Jabar/ Lutfi AM)

Pemilik indekos di Kampung Sukabirus, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dibuat jengkel oleh tingkah tetangganya.

Akses jalan atau gang menuju indekos tersebut ditutup oleh tembok tinggi.

Sehingga tak ada akses untuk menuju kosan tersebut.

Pemilik indekos tersebut, sampai melayangkan gugatan ke pengadilan terhadap kejadian itu. Hingga putusannya, benteng dan gerbang harus dirobohkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas