Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah Pengakuan Pelaku, Orang Tua Dosen UIN Surakarta Sebut Korban Dikenal Sopan: Ini Ada Sesuatu

Orang tua tak percaya dosen UIN Raden Mas Said Surakarta dibunuh karena berkata kotor pada pelaku.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bantah Pengakuan Pelaku, Orang Tua Dosen UIN Surakarta Sebut Korban Dikenal Sopan: Ini Ada Sesuatu
TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
Wahyu Dian Silviani (tengah), pelaku di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023) (kiri dan kanan). Orang tua tak percaya dosen UIN Raden Mas Said Surakarta dibunuh karena berkata kotor pada pelaku. 

Selain itu, korban dikenal tak pernah berkata kasar kepada siapapun.

"Selama saya saksi almarhumah tidak pernah menyampaikan kata-kata yang jangankan menyakitkan, menyinggung saja tidak pernah," ungkap Rahmawan kepada TribunSolo.com, Jumat (25/8/2023).

"Bahasa yang digunakan Bu Dian ini sangat halus, tidak meledak seperti orang membentak," lanjutnya.

Penemuan jasad seorang dosen perempuan di UIN RM Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) yang meninggal dalam kondisi tak wajar.
Penemuan jasad seorang dosen perempuan di UIN RM Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) yang meninggal dalam kondisi tak wajar. (TribunSolo.com)

Pengakuan Pelaku

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, menjelaskan pembunuhan itu berawal saat Wahyu Dian Silviani meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun pelaku bersama tiga temannya di Desa Tempel, Kecamatan Gatak.

"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebut pelaku D, bersama rekan kerjanya tiga orang," ujarnya, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

"Dan saat itu, korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku," sambung AKBP Sigit.

Saat itu, korban mengecek pekerjaan yang dilakukan pelaku bersama teman-temannya.

Baca juga: Terungkap Hubungan Ibu Dosen UIN Solo dengan Kuli Bangunan: Saling Kenal, Dibunuh gegara Sakit Hati

Berita Rekomendasi

Berdasarkan pengakuan pelaku, korban sempat mengucapkan kata-kata yang membuatnya sakit hati.

Pelaku yang dendam kemudian nekat membunuh Wahyu Dian Silviani.

"Pelaku merasa sakit hati karena merasa sudah bekerja dengan baik."

"Pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskan dendamnya dengan menghabisi nyawa korban," jelas AKBP Sigit, Jumat, masih dari Kompas.com.

DF menganiaya korban dengan pisau pemotong daging yang dibawanya dari rumah.

Pelaku menusukkan pisau ke leher korban sampai korban meninggal dunia.

Baca juga: Kisah Tragis Dosen UIN Surakarta, Dibunuh Kuli yang Renovasi Rumahnya karena Sakit Hati

Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani, D saat digiring menuju lokasi jumpa pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).
Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani, D saat digiring menuju lokasi jumpa pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023). (Tribun Solo/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)

Saat menghabisi nyawa korban, DF memakai sarung tangan medis dan menggunakan buff untuk menutupi wajahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas