Siswa MTs Pelaku Penganiayaan Ditahan di Tempat Khusus, Cara Pelaku Memukul Korban Masih Didalami
Siswa MTs di Blitar ditahan usai menganiaya temannya hingga tewas. Pelaku yang masih di bawah umur akan menjalani pemeriksaan psikologis.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM - Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang melakukan penganiayaan ke temannya hingga tewas telah ditahan.
Pelaku yang berinisial MA (15) diduga memukul korban di bagian belakang leher yang mengakibatkan korban meninggal.
MA kini diamankan di tempat khusus dengan pendampingan dari Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar.
Hal ini dilakukan lantaran pelaku masih di bawah umur.
Polres Blitar Kota menjadwalkan pemeriksaan kondisi psikologis terduga pelaku kasus penganiayaan siswa MTs di Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Aniaya Teman Sekolah hingga Tewas, Siswa MTs di Blitar Ditahan, Diduga Belajar Memukul dari YouTube
"Sekarang pelaku ditempatkan di tempat khusus dengan pendampingan. Kami masih menunggu jadwal pemeriksaan psikologis terhadap pelaku," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, Senin (28/8/2023).
Danang mengatakan penyidikan yang dilakukan Unit PPA Satreskrim Polres Blitar Kota terkait kasus itu sedang berjalan.
Polisi sudah memeriksa lebih kurang 16 saksi, baik dari teman dan guru korban dalam kasus itu.
"Untuk proses penyidikan masih menunggu hasil autopsi. Kalau sudah selesai, hasil resmi autopsi pasti segera diberikan ke kami," ujarnya.
Untuk motif, kata Danang, masih terus didalami. Polisi tidak bisa langsung menyimpulkan motif kasus tersebut.
"Untuk motif, kami harus dalami dulu, tidak bisa langsung, ada beberapa kemungkinan-kemungkinan, yang jelas ini dilakukan oleh anak anak," katanya.
Danang juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang punya putra-putri untuk menjaga dan saling mengingatkan baik dalam pergaulan dan teman-teman anaknya.
Baca juga: Siswa MTs di Blitar Tewas Dianiaya di Sekolah, Pelaku Ditahan dan Jalani Pemeriksaan Psikologis
"Orang tua harus tahu anaknya belajar apa? kalau belajar pencak silat ya belajar yang benar, pencak silat untuk bela diri bukan untuk melukai maupun membunuh. Itu harus sama-sama disadari," katanya.