Siswa MTs Pelaku Penganiayaan Ditahan di Tempat Khusus, Cara Pelaku Memukul Korban Masih Didalami
Siswa MTs di Blitar ditahan usai menganiaya temannya hingga tewas. Pelaku yang masih di bawah umur akan menjalani pemeriksaan psikologis.
Editor: Abdul Muhaimin
Ditanya apakah terduga pelaku punya latar belakang belajar bela diri? Danang mengatakan tidak ada.
Soal informasi terduga pelaku belajar bela diri dari YouTube, Danang mengatakan polisi masih mendalaminya.
"Kami dalami seperti apa informasi itu, nanti akan menjadi bahan masukan bagi peneliti yang akan melakukan tugasnya. Semua yang kami temukan dalam proses penyidikan kami sampaikan," katanya.
Seperti diketahui, AJH siswa kelas 9 MTs di Wonodadi, Kabupaten Blitar diduga sempat dianiaya oleh teman sekolahnya sebelum meninggal dunia, Jumat (25/8/2023).
Korban dipukuli beberapa kali di bagian perut, rahang dan tengkuk atau leher belakang oleh pelaku.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, Baharuddin, mengaku prihatin atas kasus penganiayaan yang terjadi pada Jumat (25/8/2023) lalu.
Baca juga: Detik-detik Siswa MTs di Blitar Tewas Dianiaya Teman, Korban Merasa Tak Bersalah Tapi Tetap Dipukuli
Ia menjelaskan kasus penganiayaan yang terjadi di dalam sekolah berlangsung singkat dan korban langsung terjatuh tak sadarkan diri.
Pelaku melakukan tiga kali pukulan yang mengenai leher bagian belakang korban.
Korban meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Motif kasus penganiayaan karena pelaku tersinggung dengan perkataan korban ketika jam istirahat sehari sebelum kejadian.
"Pelaku di jam istirahat masuk di ruangan kelas korban, kemudian ditegur oleh korban."
"Itu rupanya yang menjadikan pelaku tersinggung, sehingga di esok harinya pelaku melakukan tindakan kekerasan seperti itu kepada korban," tuturnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: Siswa Madrasah di Blitar Tewas di Tangan Teman Sendiri, Polisi Otopsi di Malam Hari
Kasus penganiayaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB atau saat jam perganitan pelajaran.
Tidak ada guru di kelas membuat pelaku leluasa melakukan penganiayaan.
"Peristiwa itu terjadi saat pergantian jam mengajar, dari jam ke-5 ke jam ke-6. Guru jam mengajar sebelumnya keluar, kemudian guru penggantinya belum masuk. Saat pergantian itu, terjadi peristiwa," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jadwalkan Pemeriksaan Psikologis Penganiaya Siswa MTs Blitar Hingga Tewas, Polisi: Tempat Khusus