Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jantung Membesar Penyebab Meninggalnya Siswa SPN Lampung Advent, Keluarga Tak Puas Hasil Autopsi

Dokter Najib mengatakan bahwa siswa SPN Lampung Advent Pratama meninggal karena jantung membesar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jantung Membesar Penyebab Meninggalnya Siswa SPN Lampung Advent, Keluarga Tak Puas Hasil Autopsi
TribunSumsel/facebook Temanaso Ndruru/FACEBOOK/Mutiara J Waruwu
Advent Pratama Telaumbanua, Siswa SPN Polda Lampung meninggal dunia diduga tak wajar. Tim RSUP Adam Malik telah menyimpulkan kematian Advent karena penyakit jantung. 

Teman sekelas dan pengasuh yang menyaksikan insiden tersebut saat itu langsung memberikan pertolongan dan memanggil petugas medis.

Pada awalnya, Advent Pratama sadar kembali, namun kesehatannya semakin memburuk.

Dia kembali pingsan, akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Dokter di UGD kemudian melakukan tindakan gawat darurat, namun pada pukul 14.45 WIB, Advent Pratama dinyatakan meninggal.

Jenazah siswa bintara Sekolah Polisi Negara Polda Lampung, Advent Pratama Telaumbanua itu telah dibawa ke rumah duka di Desa Taluzusua, Kecamatan Siduari, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara.

Lapor Kapolri

Pihak keluarga Advent Pratama Telaumbanua (APT) tidak puas dengan hasil autopsi dari Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.

Mereka pun berniat melaporkan kasus ini ke Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Berita Rekomendasi

Advent, siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Lampung, tewas saat menjalani pendidikan.

Keluarga Advent juga tidak puas dengan hasil gelar perkara yang dilakukan oleh Polda Lampung, Senin (28/8/2023).

"Kami kurang puas dengan hasil dari autopsi dan juga gelar perkara yang dilakukan oleh Polda Lampung," kata Rahmat Telaumbanua, paman korban, saat diwawancarai seusai konferensi pers di Mapolda Lampung, Senin (28/8/2023).

Ia mengatakan, pihaknya berencana melaporkan kasus ini ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kemungkinan besar akan mengadukan kasus ini kepada pihak Kapolri dan Pak Presiden," imbuhnya.

Ia melanjutkan, keluarga sangat kecewa dengan hasil autopsi.

"Kalau menurut mereka, korban (tewas) karena ada sit up dan push up, makanya ada tulang ekor hitam. Kalau saya setiap kali shit up tidak seperti itu dampaknya," ungkap Rahmat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas