Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Viral Kawin Tangkap di Sumba, Dikecam Pemerintah Daerah hingga Disebut Bukan Budaya Lokal

Peristiwa kawin tangkap pun mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Pemda setempat.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soal Viral Kawin Tangkap di Sumba, Dikecam Pemerintah Daerah hingga Disebut Bukan Budaya Lokal
Istimewa via Pos Kupang
Peristiwa kawin tangkap terjadi di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis (7/9/2023) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang menunjukkan sekelompok orang menangkap seorang wanita di persimpangan jalan viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat wanita tersebut langsung ditangkap oleh sekelompok laki-laki dan dibopong ke sebuah mobil.

Wanita tersebut terus berteriak hingga menimbulkan perhatian warga.

Tak lama setelah itu, empat orang pelaku kawin tangkap tersebut ditangkap.

Diketahui, peristiwa kawin tangkap tersebut terjadi Simpang Kalembuweri, Jalur Tena Teke dan Jalur Rara Waimangura Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (7/9/2023) pukul 11.00 WIT.

Baca juga: Tak Ada Motif Lain, Yohanis Bili Melakukan Kawin Tangkap karena Ingin Mengajak Dinasiana Menikah

Peristiwa kawin tangkap pun mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Pemda setempat.

Berita Rekomendasi

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Sumba Barat Daya, Octavina TS Samani mengecam tindakan kawin tangkap yang kembali terjadi tersebut.

Kawin Tangkap menurut Octavina adalah salah satu bentuk tindakan yang merendahkan perempuan.

Ia mengatakan, Kawin Tangkap juga menjadi bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurutnya, hal tersebut adalah bentuk pemaksaan perkawinan berkedok budaya.

Pihaknya pun meminta Polres Sumba Barat Daya untuk menindak semua pelaku sesuai hukum yang berlaku.

"Bila perbuatan itu dibiarkan hanya berkedok budaya maka akan semakin meresahkan, merendahkan dan melecehkan harga dan martabat kaum perempuan," ucap Octavina seperti yang diwartakan Pos-Kupang.com.

Pihaknya pun siap untuk mendampingi perempuan korban Kawin Tangkap tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas